get app
inews
Aa Text
Read Next : Senyum Renyah Peternak Sapi Kala Pemprov Jatim Gencarkan Vaksinasi

Herpes Zoster, Ancaman Serius yang Dapat Dicegah dengan Vaksinasi untuk Dewasa

Sabtu, 14 September 2024 | 12:08 WIB
header img
dr. Jose L. Anggowarsito, GDip.Derm, SpDVE, FINSDV, FASDS,. Foto iNewsSurabaya/ilyas

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Penyakit menular dengan tingkat mortalitas dan morbiditas tinggi sering kali menghantui orang dewasa, terutama mereka yang mulai mengalami penurunan kekebalan tubuh seiring bertambahnya usia. Salah satu penyakit yang patut diwaspadai adalah Herpes Zoster, yang sebenarnya dapat dicegah melalui vaksinasi.

Herpes Zoster, atau lebih dikenal sebagai cacar api, disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Data dari Kelompok Studi Herpes Zoster Indonesia (KSHI) menunjukkan bahwa kasus tertinggi Herpes Zoster di Indonesia ditemukan pada kelompok usia 45 hingga 64 tahun, dengan proporsi sebesar 37,95% dari total kasus pada tahun 2011-2013.

Virus ini tidak hanya berdampak ringan. Lebih dari 90% orang dewasa membawa virus varicella-zoster yang dorman dalam sistem saraf mereka. Begitu reaktivasi terjadi, virus ini dapat menyebabkan gejala yang sangat menyakitkan dan berbahaya. Bahkan, menurut penelitian, 1 dari 3 individu berisiko mengalami Herpes Zoster sepanjang hidup mereka.

Bagi mereka yang pernah mengalami Herpes Zoster, rasa sakit yang ditimbulkan sering kali digambarkan sebagai nyeri mendalam, menusuk, atau membakar. Komplikasi paling umum dari penyakit ini adalah Neuralgia Pasca-Herpes (NPH), yaitu nyeri saraf yang berkepanjangan, yang dapat bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. NPH terjadi pada 5-30% kasus, dengan risiko yang meningkat seiring bertambahnya usia.

Dokter Jose L. Anggowarsito dari National Hospital Surabaya menyebutkan bahwa sejak tahun 2012, mereka telah menangani 897 pasien Herpes Zoster, di mana NPH menjadi komplikasi paling sering ditemukan. 

"Selain NPH, komplikasi lain seperti kehilangan penglihatan, infeksi bakteri pada ruam, pneumonia, gangguan pendengaran, hingga radang otak dan kematian juga dapat terjadi, meskipun jarang," katanya. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut