get app
inews
Aa Read Next : Publik Pertanyakan Komitmen Pengesahan RUU Perampasan Aset, Ada Apa?

Pekik “Puan Presiden” Muncul di Titik-Titik Kunjungan Ketua DPR RI di Jawa Timur

Kamis, 03 Maret 2022 | 19:42 WIB
header img
Puan Maharani menandatangani lukisan saat berkunjung di Pasar Tambahrejo, Kota Surabaya. (Foto: Dok PDI Perjuangan)

SURABAYA, iNews.id - Sekelompok orang berkumpul membawa sebidang kanvas dilapis plastik mika. Sejak pagi, mereka sudah berdiri membawa lukisan bergambar wajah Puan Maharani, menanti kedatangan idolanya didepan Pasar Tambahrejo, Kota Surabaya.

Di sudut kiri bawah kanvas tersebut, tertera tiga huruf DST. “Ini inisial nama pelukisnya, Desemba Titaheluw,” kata beberapa orang dari kelompok yang tengah menunggu itu berbarengan. 
  
Lalu seorang pria dari kelompok itu didaulat oleh teman-temannya untuk berbicara terkait karya tersebut. “Saya Nanang Supriyanto, dari Gema Puan,” katanya saat ditanya namanya. 

Menurut Nanang, karya tersebut baru saja selesai dibuat. “Bikinnya sekitar tiga hari lebih. Desemba membuatnya dibantu seorang asisten,” ujarnya.

Ditanya tentang Gema Puan, Nanang mengatakan organisasi Gema Puan di Surabaya dan di Jawa Timur itu berdiri sekitar tiga tahun yang lalu, pada 2019. Menurutnya, ada beberapa alasan yang mendorong mereka membuat Gema Puan. 

“Hal pertama, kami yang tergabung dalam Gema Puan ini pendukung keluarga Bung Karno. Saya, misalnya, sejak 1996 sudah mengawal Bu Mega dan saya ingin agar keberlangsungan untuk menjamin tegaknya NKRI. Sesungguhnya, hal ini yang paling penting, menjamin tegaknya NKRI. Bagaimana cara menggaransinya? Adalah keluarga dari Bung Karno yang sudah teruji bahwa mereka ini mengawal NKRI hingga sekarang,” kata Nanang. 

Hal lain, yang menjadi alasan digagasnya Gema Puan adalah mereka ingin perempuan Kembali memimpin. “Bu Puan, menurut kami, bukan perempuan biasa. Beliau satu-satunya ketua DPR RI perempuan, dan pernah jadi Menteri coordinator perempuan pertama juga," jelasnya,

“Satu lagi, Bu Puan ini juga sudah teruji. Teruji itu bagaimana? Ditaruh di dapilnya di Jawa Tengah, beliau mendapat suara terbanyak," lanjutnya. 

Nanang menjabarkan, saat menjalankan penugasan-penugasan yang lain, Puan juga terbukti sukses. Sehingga tidak diragukan lagi prestasinya. 

"Apa yang diragukan? Selama ini DPR RI itu selama ini terlihat kacau saat dipimpin oleh laki-laki. Sekarang ketika dipimpin oleh perempuan yang diragukan, justru keadaan tenang. Sekarang ini DPR RI paling tenang menurut pengamatan saya,” bebernya.

Selain itu, faktor lain yang menurut Nanang juga penting dipertimbangkan untuk mendukung Puan maju ke gelanggang pencalonan presiden pada 2024 mendatang, adalah perannya yang mampu menjadikan DPR RI yang dipimpinnya menjadi mitra yang suportif bagi pemerintah. 

“Pak Jokowi presiden kita sudah sangat hebat. Namun beliau tetap harus didampingi oleh Lembaga mitra yang bisa mendukung kerja-kerja pemerintah," tegasnya.

Presiden, kata dia, harus ditemani lembaga mitra, yaitu DPR RI karena fungsi budgeting, pengawasan, pembuatan undang-undang. 
Hal itu menjadi sangat penting untuk merealisasikan program-program yang sudah ada. "Contohnya IKN itu kan bukan program sembarangan. Baru kali ini bisa direalisasikan, itu karena Presiden didampingi mitra strategis yang sangat cocok,” kata Nanang. 

Menurutnya, Puan adalah sosok yang cerdas dan pekerja keras. “Bu Puan itu tidak banyak ngomong. Negara ini butuh orang-orang pekerja keras yang tidak banyak omong. Itu yang kami lihat dari sosok Ibu Puan. Bukan kita menafikkan yang lain, kita lihat kerja-kerja yang nyata yang dirasakan oleh rakyat,” tuturnya.

Dalam kunjungan Puan ke Jawa Timur selama tiga hari ini, ia kerap disambut pekikan, “Puan? Presiden” di beberapa titik kunjungannya. 

Pekikan itu juga diserukan mayarakat yang datang dan ikut berdialog ketika Puan meninjau dampak banjir berkepanjangan yang terjadi di Desa Soko, Kecamatan Glagah, Lamongan. 

Puan yang datang didampingi Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah dan  Aria Bima, Ketua Komisi VI DPR RI mendapat apresiasi tinggi dari warga enam kecamatan terdampak banjir. Maklum, selama berbulan-bulan setiap tahunnya warga harus berjibaku dengan air yang menggenangi desa dan tak jarang juga huniannya. 

“Ini pertama kalinya Ketua DPR RI datang ke desa kami dan berkenan berdialog. Semoga kedatangan Ibu bisa membantu kami mengatasi persoalan yang berlarut-larut ini,” kata Imam Fuad, Kepala Desa Soko.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut