Ia memperingatkan bahwa jika KPU membatalkan pelantikan Ra Gopong dan Gus Irsyad, maka publik bisa mencurigai adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu. KPU yang selama ini dianggap independen bisa kehilangan kepercayaan publik jika terlihat berpihak pada kepentingan elit partai.
"Keputusan KPU untuk tidak melantik Saudara Ghufron Sirodj akibat pemecatan dari PKB memunculkan tanda tanya besar mengenai sejauh mana lembaga ini bebas dari intervensi politik," jelas Musaffa.
Ia juga khawatir jika keputusan ini berlanjut, publik akan menganggap KPU memihak elit partai, yang berpotensi merusak integritas demokrasi.
"Jika partai politik bisa dengan mudah memecat kader yang telah terpilih oleh rakyat dan menghentikan pelantikannya, ini menjadi ancaman serius bagi demokrasi kita. Hal ini bisa menciptakan preseden berbahaya di mana partai politik mengendalikan kader tanpa memperhatikan aspirasi pemilih," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto