get app
inews
Aa Read Next : Finalis Cak dan Ning Surabaya Lakukan Penganiayaan di Kampus UWKS, Ini Kronologinya

Pengakuan Ketua Bawaslu Surabaya Soal Tuduhan Penganiayaan EDS

Sabtu, 28 September 2024 | 09:46 WIB
header img
Novli Bernado Thyssen memberikan keterangan soal dugaan penganiayaan terhadap perempuan inisial EDS. Foto/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Ketua Bawaslu Surabaya, Novli Bernado Thyssen, akhirnya buka suara terkait tuduhan penganiayaan terhadap perempuan inisial EDS. Novli bahkan dilaporkan oleh perempuan yang dicintainya itu ke polisi.

Ia pun membantah bahwa dia telah melakukan penganiayaan tersebut dan memberikan waktu 3x24 jam untuk membuktikan atas tuduhan tersebut. Jika dalam tempo tersebut tidak terbukti, maka akan di laporkan kembali atas pencemaran nama baik.

"Saya tidak melakukan penganiayaan apalagi pemukulan kepada saudari EDS. Dengan pemberitaan yang beredar saya merasa di cemarkan, apalagi saya mempunyai anak perempuan yang masih sekolah hingga anak saya tidak sekolah. Terkait ini, saya akan laporkan balik melalui jalur hukum," ungkapnya.

Novli mengakui, semula ia serius menikahi EDS karena mencintainya. Selama 9 bulan bersama EDS, apa yang dilakukan kepadanya tidak pernah sampai ke publik. 

"Saya sangat mencintainya, saya kaget saat dilaporkan ke polisi terkait aniaya EDS seperti yang diberitakan beberapa media. Kejadian sebenarnya, awalnya kami hendak datang ke acara nobar bersama teman. Karena EDS mengajak ke cafe yang biasanya dia bersama temannya, akhirnya kami memutuskan kesana," terangnya.

Menurutnya, saat di Cafe tersebut. EDS sibuk minum miras hingga mabuk tak terkontrol hingga memukuli dirinya sendiri. Sedangkan ia melihat bola melalui Handphone hingga dini hari, EDS tidak mau diajak pulang. 

"Saya mengajak pulang EDS, karena kondisi mabuk yang berlebihan. Saat sampai di depan kos, EDS tidak mau turun. Lalu muntah di dalam mobil, saya minta turun enggak mau, malah marah-marah dan memukuli diri sendiri. Akhirnya saya antarkan turun, bahkan besoknya saya masih keluar makan siang sama EDS," ungkapnya.

Novli menjelaskan, usai kejadian itu. Selama 5 hari, ia masih baik-baik saja dengan EDS. Hingga menjumpai ada pesan masuk di Handphone EDS, berisi ajakan seorang pria keluar di tengah malam. Kemudian besoknya ia dilaporkan ke Polrestabes Surabaya.

"Saya dilaporkan ke Polisi oleh EDS, setelah 5 hari usai kejadian dia mabuk berlebihan. Anehnya, kenapa baru dilaporkan. Sedangkan kami selama itu baik- baik saja, masih bertemu dan makan bersama. Setelah tengah malam bertemu dengan pria lain, besoknya saya dipanggil Polisi," jelasnya. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut