get app
inews
Aa Read Next : 1,6 Juta Orang Indonesia Alami Buta, Ini Penyebabnya

Waspada Glaukoma Pencuri Penglihatan yang Diam-diam Merusak Mata

Jum'at, 01 November 2024 | 11:03 WIB
header img
Seorang pasien sebelum masuk ruang operasi mata di Surabaya. Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Glaukoma, penyakit mata yang seringkali tidak menunjukkan gejala, menjadi ancaman serius bagi kesehatan mata. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan tertinggi kedua di dunia setelah katarak, dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik, yang berujung pada kebutaan.

Pakar mata Prof. DR. dr. Widya Artini Wiyogo, Sp.M(K) mengungkapkan lebih dari 80% penderita glaukoma tidak menyadari kondisi mereka hingga penyakitnya sudah parah. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin agar glaukoma dapat dideteksi sejak dini.

Prof Widya menjelaskan, glaukoma terjadi akibat peningkatan tekanan di dalam bola mata, yang dapat merusak saraf optik. Kondisi ini menyebabkan penyempitan lapang pandang dan bahkan kebutaan permanen.

"Glaukoma tidak bisa disembuhkan, namun kebutaan akibat glaukoma dapat dicegah dengan deteksi dan terapi dini," tegas Prof. Widya.

Menyadari bahaya glaukoma, salah satu klinik kesehatan kembali menyelenggarakan program operasi implan glaukoma gratis untuk membantu penderita glaukoma terhindar dari kebutaan. 

Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif tahun lalu yang menjadi pionir aksi sosial di Indonesia dengan fokus pada tindakan operasi implan glaukoma.

"Operasi implan glaukoma menjadi solusi yang tepat untuk membantu penderita mendapatkan kembali kualitas hidup yang lebih baik dan terhindar dari kebutaan akibat glaukoma," tambah Prof. Widya. 

"Ini adalah langkah nyata JEC dalam memberikan dampak berkelanjutan bagi para penyandang glaukoma yang memiliki keterbatasan finansial," sambungnya.

Program ini menargetkan 100 mata untuk mendapatkan manfaat dari operasi implan glaukoma gratis. Operasi ini akan dijalankan secara bertahap mulai Oktober 2024 hingga April 2025, dengan penerima manfaat berasal dari berbagai wilayah Indonesia.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut