get app
inews
Aa Text
Read Next : BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Tanjung Perak Dorong Kesejahteraan Tenaga Kerja dan Kelangsungan Usaha

Sejuta Lebih Warga Jatim Nganggur Per Agustus 2024

Kamis, 07 November 2024 | 09:34 WIB
header img
Buruh mengikuti aksi damai di Surabaya beberapa waktu lalu. Foto/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) atau jumlah warga yang tidak memiliki pekerjaan di Jawa Timur (Jatim) per Agustus 2024 berada di angka 4,19 persen atau 1,02 juta orang. Jumlah itu turun 0,69 persen dibanding Agustus 2023 yaitu 4,88 persen atau 1,17 juta orang. 

Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, penurunan TPT di Jatim, kata Adhy, telah melalui sejumlah upaya. Salah satunya adalah dengan menggelar job fair yang dilaksanakan di Surabaya. Kemudian beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim.

Pemprov Jatim juga melakukan program pelatihan bagi tenaga kerja usia muda khususnya bagi generasi milenial dan Gen Z. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi dan skill mereka. 

"Karena pengembangan kompetensi SDM (sumber daya manusia) tenaga kerja usia muda akan berdampak pada nilai tawar mereka," katanya, Rabu (6/11/2024).

Disamping itu, kata dia, Pemprov Jatim terus mendorong fungsi penempatan tenaga kerja melalui fasilitas pembinaan dan penempatan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri. 

"Kabar baiknya, dengan apa yang sudah kita lakukan ini berdampak pada tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang naik 0,89 persen atau 73,43 persen dibanding Agustus 2023" katanya.

Sementara itu, data BPS Jatim mencatat, per Agustus 2024, berdasarkan pendidikan, pengangguran tertinggi disumbang dari tamatan SMK yang mencapai 6,81 persen. Diikuti lulusan SMA sebesar 6,69 persen, dan lulusan DIV/S1/S2/S3 sebesar 5,33 persen. 

"Meski demikian, penurunan pengangguran lulusan SMK merupakan yang tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan lainnya," demikian bunyi rilis tertulis dari BPS Jatim. 

Pemicu pengangguran lulusan SMK, lulusan SMA, lulusan DIV/S1/S2/S3 diantaranya, isu link and match antara kemampuan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Kemudian arakteristik angkatan kerja pada lulusan jenjang pendidikan tersebut yang cenderung untuk mencari pekerjaan yang diinginkan atau pekerjaan yang sesuai dengan keahlian.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut