Berbagai tantangan di awal tidak menyurutkan semangat Ibu Eka. Mulanya, banyak warga yang ragu dan kurang paham tentang konsep bank sampah ini. Namun, seiring waktu, semakin banyak yang tertarik setelah melihat manfaat nyata dari tabungan sampah.
Menariknya, saat ini tabungan emas warga telah mencapai 39 gram emas dengan saldo total sekitar Rp55 juta, sebuah pencapaian yang mengesankan dari hasil pengelolaan sampah.
Kepala Pegadaian Jember, Agus Purnomo, menyampaikan apresiasinya. Ia berharap masyarakat menyambut baik terobosan bisnis yang ada.
"Ibu Eka Sri telah memberikan inspirasi baru dalam pengelolaan sampah di desa. Inisiatifnya melalui Tabungan Emas memberikan manfaat ganda, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Ini juga merupakan bentuk dukungan Pegadaian dalam memberdayakan masyarakat dan memperkuat literasi keuangan di daerah." jelasnya.
Agus menjelaskan jika nasabah bank sampah yang dipimpin oleh Ibu Eka kini turut menyebarkan informasi positif kepada tetangga dan keluarga. Salah satu nasabah dengan tabungan tertinggi tercatat memiliki 3 gram emas dan saldo lebih dari Rp1 juta.
"Dengan adanya program ini tentunya berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah, tidak lagi hanya sebagai limbah, tetapi juga sebagai sumber daya yang bernilai." cetus Agus.
Dengan semakin tingginya kesadaran warga, program Bank Sampah Meranti Peduli di bawah kepemimpinan Ibu Eka Sri diharapkan terus berkembang.
Ke depannya, Ibu Eka ingin memperluas cakupan program ini agar lebih banyak warga desa di sekitar Jember yang dapat menikmati manfaat serupa, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto