Dalam sambutannya, Maya Kusmaya menegaskan bahwa digitalisasi ini merupakan langkah strategis untuk menghadirkan layanan terbaik di industri aviasi yang terus berkembang.
"Melalui PADMA, AFROS, DIALOG, dan Refueling Simulator, kami merevolusi proses rantai nilai dari hulu ke hilir, sekaligus meningkatkan kapabilitas SDM. Ini adalah komitmen kami menghadapi dinamika industri aviasi," ujar Maya.
Senada dengan itu, Group Head Operation Jatimbalinus, Harry Malonda, menekankan bahwa langkah ini mendukung upaya dekarbonisasi dan target Net Zero Emissions 2060.
"Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mendukung program Smart and Digital Airport di Indonesia," tambahnya.
Dengan peluncuran program-program ini, Pertamina Patra Niaga semakin mempertegas posisinya sebagai pemimpin inovasi di sektor avtur, mendukung penerbangan nasional yang lebih andal, efisien, dan berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto