get app
inews
Aa Text
Read Next : Minilemon Studio Gandeng Psikolog Ubaya untuk Perkuat Nilai Positif dalam Film Animasi

Budaya Dayak Iban Terpatri dalam Perhiasan Keramik Alumni Ubaya

Jum'at, 10 Januari 2025 | 12:41 WIB
header img
Perhiasan yang dibuat Mizu terdiri dari kalung, gelang, anting, dan cincin. Foto/Humas Ubaya

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Misa Zurinney Anak Minggu, alumni Program Studi Desain Manajemen dan Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya), sukses menciptakan perhiasan unik dari keramik yang terinspirasi dari budaya Dayak Iban dari Brunei Darussalam. Inovasi ini membuatnya meraih penghargaan Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) 2024.
 
Mizu, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ide ini muncul dari eksplorasi material keramik yang biasanya hanya digunakan untuk membuat vas atau tembikar. Ia ingin menunjukkan bahwa keramik dapat dibentuk menjadi aksesoris yang menarik dan bernilai tinggi. 

"Untuk desainnya, saya terinspirasi dari desain sayur pakis dan selimut keramat pusaka keluarga saya yang diwariskan secara turun-temurun," jelas Mizu. 

"Saya ingin memberikan penghormatan kepada almarhum kakek saya dan suku saya sendiri, Dayak Iban," lanjutnya.
 
Perhiasan yang dibuat Mizu terdiri dari kalung, gelang, anting, dan cincin. Setiap desainnya mencerminkan motif-motif khas Dayak Iban, seperti sayur pakis yang melambangkan kekuatan dan ketahanan, serta selimut keramat yang memiliki makna spiritual dan sejarah bagi suku Dayak Iban.
 
Pembuatan perhiasan ini membutuhkan waktu selama tiga bulan. Mizu menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam proses pembakaran bahan keramik di oven. 

"Saat membuat cincin, saya harus mengubah desain keseluruhan karena ada masalah pada saat pengeringan," ungkap Mizu. 

Bahkan selama proses pembakaran, dua per empat bagiannya selalu pecah karena konsistensi keramik yang digunakan terlalu kecil. 

"Selain itu, dengan memadatnya tanah liat keramik, saya harus mengubah ukuran aksesori tertentu," ucapnya.
 
Meskipun menghadapi kesulitan, Mizu berhasil menyelesaikan koleksinya dan meraih penghargaan IIDSA 2024. Penghargaan ini merupakan bukti bahwa inovasi dan kreativitas dapat muncul dari berbagai sumber, termasuk budaya dan tradisi.
 
Mizu menargetkan pasar untuk perhiasannya adalah orang-orang berusia 22 hingga 40 tahun. Ia menilai bahwa kelompok usia ini memiliki apresiasi terhadap desain yang rumit dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya. 

"Dari inovasi ini, saya berharap dapat menginspirasi orang-orang tentang kebudayaan yang saya anut," ujar Mizu. 

Ia juga berharap melalui inovasi ini orang-orang dapat mengetahui lebih banyak tentang budaya dan cerita unik di balik setiap tenun atau bahkan perhiasan yang dibuat.
 
IIDSA merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII). Setiap Program Studi (Prodi) Desain Produk Industri se-Indonesia mengirimkan karya terbaiknya mengenai desain produk. 

Penghargaan yang diraih Mizu menunjukkan bahwa karya-karya mahasiswa Ubaya memiliki kualitas yang tinggi dan mampu bersaing di tingkat nasional.
 
Inovasi perhiasan keramik Mizu ini menjadi bukti bahwa budaya dapat menjadi sumber inspirasi bagi para desainer untuk menciptakan karya yang unik dan bernilai. 

Selain itu, karya ini juga dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya Dayak Iban kepada masyarakat luas.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut