get app
inews
Aa Text
Read Next : Libur Panjang Imlek dan Isra Miraj, DPRD Surabaya Ingatkan Pemkot Hadapi Lonjakan Pengunjung

Isra Miraj, Mukjizat yang Menantang Logika dan Waktu

Senin, 27 Januari 2025 | 11:48 WIB
header img
Ilustrasi Isra Miraj. Foto/Sindonews

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Peristiwa Isra' Mi'raj, perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit, seringkali menjadi perdebatan.  Banyak yang mempertanyakan keabsahannya, menganggapnya sebagai mimpi atau kisah yang dibesar-besarkan. Namun, bagi sebagian besar umat Islam, peristiwa ini merupakan bukti nyata kekuasaan Allah SWT.  

Ulul Albab, Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, dalam tulisannya menjelaskan peristiwa ini dari sudut pandang ilmiah dan spiritual.
 
"Dulu dan sampai sekarang, orang kafir masih menganggap peristiwa Isra Miraj hanya mimpi," ungkapnya, menanggapi pertanyaan seorang kawan. "Bagaimana kita menjawabnya? Kita percaya, tapi mereka mengolok-oloknya," lanjutnya.
 
Ulul Albab memulai penjelasannya dengan mengacu pada Surah Al-Isra' (17:1), yang secara eksplisit menyebutkan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.  Ayat tersebut menegaskan peristiwa ini sebagai perjalanan nyata, bukan mimpi.
 
"Ini bukan mimpi atau khayalan  Rasulullah SAW benar-benar melakukan perjalanan fisik," tegasnya.
 
Namun, Ulul Albab mengakui bahwa bagi sebagian orang yang skeptis, peristiwa ini sulit diterima karena dianggap mustahil.  Ia kemudian menyinggung perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya fisika modern dan teori relativitas Einstein, yang menunjukkan bahwa waktu dan ruang bersifat relatif.
 
"Waktu bisa berbeda tergantung posisi dan kecepatan objek," jelas Ulul Albab. "Perjalanan jauh dalam waktu singkat mungkin terjadi di luar pemahaman kita," sambungnya.
 
Ulul Albab menjelaskan bahwa Isra Miraj merupakan mukjizat, suatu peristiwa di luar kemampuan manusia biasa, seperti kisah Nabi Musa AS membelah Laut Merah atau Nabi Isa AS menyembuhkan orang sakit.  Peristiwa ini, menurutnya, menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang tak terbatas.
 
"Isra' Mi'raj bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga spiritual," tambahnya. Di situ, Rasulullah SAW menerima perintah sholat lima waktu, tiang agama Islam.
 
Ulul Albab juga menjelaskan bahwa para sahabat Nabi SAW tidak meragukan kebenaran Isra' Mi'raj karena mereka telah menyaksikan berbagai mukjizat Nabi Muhammad SAW sebelumnya.  Kepercayaan mereka didasari pada iman yang teguh.
 
"Keraguan sering datang dari mereka yang belum siap menerima hal-hal di luar pengetahuan manusia," katanya. 

"Seperti kehidupan setelah mati, malaikat, dan takdir. Apakah kita akan mengingkari itu hanya karena tidak memahaminya?"
 
Menurut Ulul Albab, Isra Miraj merupakan bukti kebesaran Allah SWT, mukjizat yang melampaui akal manusia, dan penguatan iman.  Peristiwa ini mengajarkan pentingnya sholat dan kewajiban sebagai hamba Allah.
 
"Kita tidak perlu memaksakan keyakinan. Tapi kita bisa membuka ruang untuk memahami bahwa ada kebenaran yang lebih besar dari logika manusia.  Isra' Mi'raj adalah salah satunya," tutupnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut