Saat ini, kebutuhan garam nasional mencapai 6,4 juta ton per tahun, dengan 2,7 juta ton di antaranya berada di bawah kewenangan BPOM, termasuk garam farmasi, garam fortifikasi, garam industri, serta garam untuk pangan dan rumah tangga.
Meskipun kebutuhan garam farmasi secara nasional tergolong kecil, hanya sekitar 7.700 ton per tahun, peranannya sangat vital, terutama untuk sektor farmasi dan hemodialisis (cuci darah). Oleh karena itu, BPOM menargetkan produksi 15.000 ton per tahun guna memastikan keamanan stok.
PT UniChem Candi Indonesia Siap Produksi 12.000 Ton Garam Farmasi
Dalam kunjungannya, dr Taruna menyatakan bahwa PT UniChem Candi Indonesia memiliki kapasitas produksi hingga 12.000 ton per tahun. Dengan tambahan produksi dari dua perusahaan lain yang sudah mengantongi sertifikat CPOB, kebutuhan nasional bisa terpenuhi tanpa impor.
"Saat ini sudah ada dua perusahaan yang lolos sertifikasi CPOB. PT UniChem sedang dalam tahap akhir, dan satu perusahaan lainnya masih dalam proses pengecekan," ungkap dr Taruna.
BPOM mengunjungi PT UniChem Candi Indonesia di Gresik untuk mempercepat sertifikasi CPOB garam farmasi. Langkah ini mendukung Perpres 126/2022 yang melarang impor garam konsumsi pada 2025. Foto iNEWSSURABAYA/arif
BPOM menilai PT UniChem Candi Indonesia yang beroperasi sejak 2018 memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan garam farmasi di Indonesia. Proses sertifikasi kini tinggal menyelesaikan beberapa persyaratan administrasi, dan BPOM berkomitmen mempercepat proses agar industri ini segera berkontribusi secara optimal.
Garam Nasional Berpotensi Ekspor Hingga Rp 500 Triliun
Selain memastikan ketersediaan garam farmasi, dr Taruna juga menyoroti potensi ekspor industri garam nasional. Dari total 6,4 juta ton produksi garam, terdapat nilai ekspor yang diperkirakan mencapai Rp 500 triliun.
"BPOM berkomitmen menjaga stabilitas pasokan garam farmasi agar tidak sampai menghilang dari pasar. Sebelum itu terjadi, kami sudah bergerak," tegas dr Taruna.
Dengan adanya percepatan sertifikasi CPOB dan kesiapan industri garam farmasi dalam negeri, Indonesia semakin dekat dengan target kemandirian garam nasional, sekaligus membuka peluang ekspor yang lebih besar di masa depan.
Editor : Arif Ardliyanto