get app
inews
Aa Text
Read Next : Wamendiktisaintek Sebut Kolaborasi Kampus dan Dampak Sosial Jadi Kunci Keberhasilan

Jelang Lebaran, Kabar Krisis Garam Industri Mencuat: Petani Soroti Dugaan Permainan Importir

Kamis, 27 Maret 2025 | 15:29 WIB
header img
Jelang Lebaran, kabar krisis garam industri mencuat di Indonesia. GAPMMI melaporkan kelangkaan bahan baku pangan, sementara petani garam menilai ada permainan importir. Foto iNEWSSURABAYA/tangkap layar

Namun, klaim mengenai krisis garam ini segera dibantah oleh Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat, Djakfar Shodiq. Menurutnya, informasi tentang kelangkaan garam di Indonesia tidak benar. "Stok garam kita sangat banyak. Di Madura saja, ada lebih dari 100.000 ton garam petani, belum lagi daerah lain yang memiliki stok melimpah," ujarnya.

Shodiq bahkan mencurigai adanya dugaan permainan dari sejumlah perusahaan importir garam yang ingin memanfaatkan situasi ini. "Beberapa perusahaan yang biasa menerima kuota impor garam berusaha menekan pemerintah agar membuka kembali impor, sekaligus menahan stok garam yang ada untuk menaikkan harganya," jelas Shodiq.

Sementara itu, Yohannes Sugiarto, Direktur PT Garsindo Anugerah Sejahtera, juga menyatakan keheranannya terkait kabar krisis garam tersebut. "Stok kami melimpah, dan garam pun tidak laku di pasar. Bahkan, prediksi panen garam di bulan Juni 2025 diperkirakan akan lebih banyak lagi. Jadi, sangat aneh jika ada informasi seperti ini," tegasnya.

Meski klaim mengenai krisis garam industri mendapat bantahan dari petani dan pengusaha lokal, situasi ini tetap menimbulkan tanda tanya besar. Apakah kelangkaan garam ini benar-benar terjadi, ataukah ada permainan pasar yang sedang berlangsung? Pihak berwenang diharapkan dapat segera mengusut masalah ini untuk menjaga stabilitas pasokan garam, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut