Iqbal Lubis dan Foto Pemenang APFI 2025 Menguak Krisis Lingkungan di Bantaeng

Dampak Kesehatan

Selain kerusakan lingkungan, masyarakat juga menghadapi masalah kesehatan serius. Paparan gas CO2 dan SO2 dari emisi pabrik smelter menyebabkan penyakit pernapasan kronis. 

Warga bahkan harus menutup rapat pintu dan jendela rumah dengan terpal untuk mengurangi masuknya polusi udara, meskipun hal itu tidak sepenuhnya efektif. Minimnya edukasi kesehatan dan perhatian pemerintah membuat kondisi ini semakin memburuk.

Iqbal Lubis menyoroti minimnya pengawasan pemerintah terhadap pelaksanaan standar lingkungan dan perlindungan kesehatan warga terdampak. 

“Proyek kawasan industri Bantaeng sudah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional sejak 2020, tapi pengawasan efektif terhadap standar lingkungan dan kesehatan masih sangat kurang,” katanya.

Selain itu, media massa cenderung memberitakan sisi positif industri hilirisasi nikel tanpa mengangkat dampak negatif yang dialami masyarakat lokal. 

“Ada satu LSM bernama Balang Institute yang melakukan advokasi terkait masalah ini, namun sayangnya kurang mendapat dukungan media,” ungkap Iqbal.

Harapan Melalui Jurnalisme Visual

Foto jurnalistik Iqbal Lubis berjudul "Kiamat Telah Tiba" bukan sekadar dokumentasi visual, melainkan seruan keras agar pemerintah dan semua pihak terkait memperhatikan nasib komunitas kecil yang menjadi korban industrialisasi tanpa perlindungan memadai. 

“Saya menyebut situasi ini ‘kiamat kecil’ bagi ketiga kampung tadi, di mana anak-anak sekolah harus berjalan kaki melewati kawasan industri setiap hari tanpa masker apapun, padahal edukasi kesehatan maupun perhatian pemerintah masih minim sekali,” tutup Iqbal.

Kondisi "kiamat kecil" di Bantaeng menjadi peringatan penting akan konsekuensi industrialisasi tanpa perlindungan memadai bagi lingkungan dan manusia. 

Foto jurnalistik "Kiamat Telah Tiba" mengajak kita semua untuk membuka mata dan hati, serta mendorong perubahan nyata demi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Bantaeng. Kesadaran dan tindakan bersama menjadi kunci untuk menghindari tragedi serupa di masa mendatang.

Editor : Ali Masduki