Disbudpar Jatim Pentaskan Wayang Panji ‘Panji Laras’ dengan Sentuhan Modern di Malang
Ketua Pelaksana Pertunjukan sekaligus Pengayom Sanggar Asmorobangun, Suroso, menyampaikan bahwa pertunjukan ini juga berfungsi sebagai edukasi norma dan kebersamaan bagi anak-anak.
“Kami ingin memberitahukan bahwa dalam sebuah kesenian ada aturan dan ritual yang harus dihormati. Semua pemain saling terhubung dan tidak bisa berdiri sendiri,” jelas Suroso.
Menurutnya, nilai-nilai yang terkandung dalam lakon Panji Laras meliputi kesetiaan, perjuangan, pencarian jati diri, dan ketulusan.
“Panji Laras adalah contoh anak muda yang luar biasa karena melewati perjuangan dan kesendirian hingga akhirnya bertemu dengan ayahnya,” tambahnya.

Pementasan wayang topeng Panji kali ini merupakan kelanjutan dari pertunjukan sebelumnya yang diadakan di Gedung Cak Durasim Taman Budaya Jawa Timur pada 7 Maret 2025.
Rencananya, pementasan seni ini akan dilakukan secara berkelanjutan dengan sistem bergiliran dari satu sanggar ke sanggar lainnya di kawasan Malang. Harapannya, pada akhir tahun nanti semua sanggar dapat tampil bersama dalam sebuah pertunjukan spektakuler.
Selain itu, upaya mendekatkan wayang topeng Panji kepada generasi muda juga dimaksudkan untuk menjaga kesinambungan kaderisasi seni tersebut. Ada pula ambisi untuk mengangkat seni Panji ke pentas dunia melalui pintu gerbang Malang, mengingat seni ini sudah dikenal di beberapa negara Asia Tenggara sejak zaman Majapahit.
Editor : Ali Masduki