Resmi diluncurkan pada Agustus 2021, tim Drafta Indonesia memiliki lima orang pendiri. Selain Syifa Alina Amri sebagai CEO, ada juga M Akmal Rishwanda sebagai Chief Research & Development Officer (CRDO), Hanif Mitsal Mahatta sebagai Chief Product Officer (CPO), Faiza Hifzuddin Kurniawan sebagai Chief Business Officer (CBO), dan Valerina Roosgenia sebagai Chief Commercial Officer (CCO).
Tim yang merupakan kolaborasi dari Departemen Sistem Informasi, Departemen Teknik Informatika, Departemen Teknik Mesin, dan Departemen Teknik Fisika ITS ini kemudian melakukan validasi kepada pasar yang lebih luas. Caranya adalah dengan mengikutkan ide bisnis ini ke dalam berbagai perlombaan.
Contohnya adalah Pitching Competition yang diadakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) Surabaya yang menjadikan Drafta Indonesia juara III sekaligus mendapat pendanaan hibah.
Rancangan teknologi talent-matching Drafta Indonesia, startup dari mahasiswa ITS
Tak hanya itu, Drafta Indonesia juga berhasil menjadi Top 30 Startups dalam ESGNOW Asia Indonesia Startup Champs 2021, serta mendapatkan berbagai pendanaan termasuk dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Dari masukan para juri serta praktisi usaha yang mereka temui di berbagai perlombaan itu pula, Syifa dan timnya mendapat fakta bahwa kenyataannya perusahaan memang kerap merasakan permasalahan dalam proses perekrutan.
“Bagi perusahaan, merekrut mahasiswa untuk tenaga magang seperti membeli kucing dalam karung,” ujar mahasiswi angkatan 2020 tersebut.
Karenanya, Drafta Indonesia hadir menggandeng kedua sisi dengan menjadi ekosistem digital bagi mahasiswa, sekaligus menjadi platform perekrutan cerdas bagi perusahaan.
Memegang prinsip passion, action, data match, teknologi Drafta Indonesia akan memungkinkan pengolahan data mahasiswa menjadi talent matching perusahaan.
Editor : Ali Masduki