get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Stunting di Jawa Timur Masih 14,7%, Ini Strategi yang Ditawarkan Sekdaprov Adhy Karyono

Surabaya Perkuat Komitmen Turunkan Stunting, Prevalensi Turun Drastis Jadi 1,6 Persen

Rabu, 18 Juni 2025 | 09:27 WIB
header img
Pemko Surabaya bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Termin I Tahun 2025, Selasa (17/6/2025). Foto iNewsSurabaya/dok pemkot

Staf Ahli Wali Kota Surabaya, drg. Bisukma Kurniawati, menjelaskan bahwa kegiatan audit kasus stunting telah diatur dalam Perwali No. 79 Tahun 2022. Audit ini menjadi bagian penting dari upaya terukur untuk menemukan akar permasalahan stunting di Kota Pahlawan.

“Audit ini berfungsi mengidentifikasi faktor risiko pada keluarga, calon pengantin, ibu hamil, hingga balita. Tujuannya agar intervensi yang diberikan tepat sasaran dan berdampak langsung,” jelas drg. Bisukma, yang juga mantan Dirut RSUD Bhakti Dharma Husada.

Ia menyebut bahwa audit dilakukan melalui tahapan pra-audit, pelaksanaan audit, penyusunan rencana tindak lanjut, hingga monitoring dan evaluasi.

Berbagai strategi komprehensif telah diterapkan Pemkot Surabaya, mulai dari pemantauan realtime terhadap balita stunting, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), suplemen zat besi untuk remaja putri dan ibu hamil, hingga edukasi gizi dan pendampingan calon pengantin.

Selain itu, kolaborasi lintas sektor termasuk peran aktif Kader Surabaya Hebat (KSH) dan masyarakat turut mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan.

“Prevalensi stunting di Surabaya turun drastis, dari 28,9% pada tahun 2021 menjadi hanya 1,6% pada 2023. Ini capaian luar biasa yang tak lepas dari kerja sama semua pihak,” tegas drg. Bisukma.

Melalui kegiatan audit stunting ini, Pemkot Surabaya menargetkan bukan hanya penurunan angka stunting, tetapi juga pencegahan munculnya kasus baru. Pemerintah kota optimistis, Surabaya dapat menjadi kota percontohan nasional dalam penanganan dan pencegahan stunting secara berkelanjutan.

“Audit ini penting untuk mengevaluasi dan memastikan kasus serupa tidak berulang. Tujuan akhirnya, tentu saja: Surabaya Zero Growth Stunting,” pungkas drg. Bisukma.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut