Ratusan Sopir Truk di Surabaya Tolak Kebijakan Zero ODOL, Bawa Keranda sebagai Simbol Protes
Sementara itu, Supriyono, Koordinator II GSJT, menambahkan bahwa para sopir sebenarnya tidak menginginkan muatan berlebih. Namun, tekanan dari industri dan pasar membuat mereka harus mengangkut barang-barang besar yang melebihi kapasitas truk normal.
“Pasar saat ini justru mencari kendaraan besar dan panjang. Truk yang sesuai aturan malah tidak dipakai. Kami seolah dipaksa melanggar untuk bisa bertahan,” jelas Supriyono.
Ia juga menilai penerapan Zero ODOL dilakukan secara terburu-buru tanpa mempertimbangkan kondisi nyata di lapangan. “Kami minta ada evaluasi menyeluruh dan dialog terbuka antara pemerintah dan para pelaku lapangan, sebelum kebijakan ini diterapkan secara penuh,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto