Cegah Kenakalan Remaja, Pemkot Surabaya Bentuk Advokat Muda Anti HIV dan Narkoba
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Kota Surabaya terus meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya HIV/AIDS, penyalahgunaan narkoba, serta kenakalan remaja yang kian mengkhawatirkan.
Sebagai bentuk komitmen, Disbudporapar (Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata) Kota Surabaya menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Peningkatan Pemahaman Pemuda tentang Bahaya HIV-AIDS, Kenakalan Remaja, dan Narkoba”. Acara ini berlangsung selama dua hari, Kamis hingga Jumat, 19–20 Juni 2025, di Auditorium Universitas Wijaya Putra, Kampus Wiyung, Surabaya.
Sebanyak 255 pemuda dari 31 kecamatan se-Kota Surabaya ambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka merupakan representasi generasi muda yang diharapkan menjadi motor penggerak perubahan di lingkungannya.

Kegiatan dibuka langsung oleh Erringgo Perkasa, SE, M.Si., Kepala Bidang Kepemudaan Disbudporapar Kota Surabaya. Dalam sambutannya, Erringgo menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam menghadapi tantangan zaman.
“Kami ingin adik-adik semua menjauhi bahaya narkoba dan kenakalan remaja. Sekali terjerat narkoba, masa depan bisa hancur. Jadilah pribadi yang menjaga nama baik diri, keluarga, dan bangsa,” tegas Erringgo.
Acara ini menghadirkan berbagai narasumber kompeten, seperti perwakilan Kejaksaan Negeri Surabaya yang menjelaskan sisi hukum terkait narkoba dan kenakalan remaja, serta Yayasan Plato Foundation yang membahas isu perilaku seksual remaja dan penanggulangan HIV-AIDS.
Tak hanya itu, Arif Ardliyanto, S.Sos., M.I.Kom., Pemimpin Redaksi iNewsSurabaya.id, memberikan materi seputar literasi media dan penguatan karakter pemuda di era digital. Sementara Candra Tri Kurniawan, S.Pd. dari Permata Academy yang juga Pembina KIPAN (Kelompok Informasi dan Penyuluhan AIDS Nasional), mengajak peserta menjadi kader anti-kenakalan remaja dan pegiat pencegahan HIV-AIDS.

Sebagai tindak lanjut kegiatan, panitia akan memilih 50 peserta terbaik untuk menjadi advokat muda. Mereka akan bertugas menyebarluaskan edukasi dan pemahaman ke masyarakat di wilayah masing-masing.
Erringgo juga berharap stigma negatif terhadap ODHA (Orang dengan HIV-AIDS) bisa dikikis lewat edukasi seperti ini.
“Mereka yang hidup dengan HIV-AIDS juga berhak diterima, didukung, dan tidak dijauhi. Mari kita ubah stigma menjadi empati,” tambahnya.
Pemkot Surabaya telah menunjuk 14 rumah sakit untuk memberikan layanan penanganan dan pendampingan bagi ODHA. Dukungan infrastruktur ini menjadi bagian penting dalam strategi penanganan HIV-AIDS di Kota Pahlawan.
Di sisi lain, Arif Ardliyanto juga menekankan pentingnya kemampuan memilah informasi di era digital.
“Pemuda harus cerdas dalam memilih konten. Jangan mudah percaya. Biasakan menelusuri kebenaran informasi agar tidak termakan hoaks,” pesannya.
Sesi diskusi berlangsung aktif. Salah satunya datang dari Alex, anggota Karang Taruna Simo Sidomulyo, Kecamatan Sawahan.
“Saya senang ikut kegiatan ini. Materinya sangat bermanfaat dan membuka wawasan. Saya siap menyampaikan pengetahuan ini ke teman-teman di Karang Taruna,” ujarnya dengan semangat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata upaya Pemkot Surabaya dalam membentuk karakter generasi muda yang sehat, tangguh, dan bertanggung jawab. Edukasi semacam ini diharapkan terus berlanjut demi menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari bahaya narkoba, HIV-AIDS, serta kenakalan remaja.
Editor : Arif Ardliyanto