Ide Cemerlang Bernilai Jutaan? PCU dan DJKI Ajak Lindungi Kekayaan Intelektual
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Petra Christian University (PCU) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM resmi menjalin kerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan perlindungan kekayaan intelektual (KI) di kalangan dosen dan mahasiswa.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan kuliah umum bertajuk "Dari Ide Menjadi Aset: Kekayaan Intelektual Sebagai Penopang Inovasi dan Kewirausahaan Dosen & Mahasiswa."
Wakil Rektor Bidang Akademik PCU, Prof. Juliana Anggono, menjelaskan bahwa indeks KI Indonesia masih rendah di antara negara-negara Asia Tenggara.
"Pemahaman perlindungan karya inovatif dan kreatif masih perlu ditingkatkan. Kerja sama ini akan memperkuat strategi PCU untuk meningkatkan HKI dan komersialisasinya," ujarnya, Rabu (25/6/2025).
MoU yang ditandatangani mencakup pembentukan Pusat Dukungan Teknologi dan Inovasi (TISC) – program World Intellectual Property Organization (WIPO) – yang akan memudahkan PCU dalam menelusuri data paten global.
Ketua Sentra Kekayaan Intelektual PCU, Prof. Willyanto Anggono, menambahkan bahwa PCU akan lebih mudah menelusuri data paten yang sudah ada di seluruh dunia.
Kuliah umum menghadirkan Ir. Razilu, dari DJKI sebagai narasumber. Razilu menegaskan pentingnya perlindungan KI yang meliputi hak cipta, paten, merek, desain industri, rahasia dagang, dan indikasi geografis.
Ia mencatat bahwa dalam satu dekade (2015-2024), PCU telah mengajukan 704 permohonan KI, namun angka ini masih perlu ditingkatkan.
"Kekayaan Intelektual merupakan jembatan vital yang menghubungkan ide-ide cemerlang dengan aset bernilai ekonomi, menjadi investasi jangka panjang," pungkas Razilu.
Ia mendorong langkah-langkah proaktif dalam mendaftarkan KI untuk mendorong inovasi dan kewirausahaan.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong kreativitas dan inovasi di PCU, serta meningkatkan kontribusi perguruan tinggi terhadap perekonomian nasional melalui pemanfaatan KI secara optimal.
Editor : Ali Masduki