get app
inews
Aa Text
Read Next : Penderita TBC Lebih 1 Juta Kasus, Pemerintah Terapkan Strategi Percepat Penanganan TBC dan Penularan

Swasembada Susu 2029 Terancam, Premanisme dan Perizinan Jadi Penghalang Utama

Selasa, 15 Juli 2025 | 18:14 WIB
header img
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, saat menghadiri penyerahan 1.080 sapi perah bunting hasil impor kepada para peternak binaan di Probolinggo, Selasa (15/7/2025). Foto iNewsSurabaya/lukman

Dalam rangka mengejar target swasembada susu, pemerintah menargetkan investasi terhadap hampir satu juta ekor sapi perah (998.565 ekor) dalam periode 2025–2029. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta dianggap menjadi kunci percepatan.

“Kemitraan seperti ini sangat strategis, tidak hanya untuk mempercepat swasembada susu, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat,” tambah Agung.

Dalam acara di Probolinggo tersebut, sebanyak 1.080 sapi perah bunting hasil persilangan ras Holstein dan Jersey (crossbreed) didistribusikan kepada 120 peternak lokal dari lima kabupaten di Jawa Timur, yakni Malang, Blitar, Pasuruan, Kota Batu, dan Probolinggo.

Sapi-sapi tersebut merupakan hasil seleksi ketat di Australia dan dinilai unggul dalam hal produktivitas susu dan adaptasi terhadap iklim tropis. Distribusi dilakukan oleh PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), anak usaha Japfa, bersama PT Greenfields Dairy Indonesia melalui program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) yang telah berjalan sejak 2007.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menyambut baik inisiatif ini, terutama dalam mempercepat pemulihan pasca wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat memukul sektor peternakan sapi perah.

"Kami sangat mengapresiasi langkah nyata dari Japfa dan Greenfields. Ini akan mempercepat peningkatan populasi sapi perah dan produksi susu segar lokal," ujar Khofifah.

Direktur Corporate Affairs Japfa, Rachmat Indrajaya, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya mendistribusikan sapi, tetapi juga memberikan pendampingan teknis berkelanjutan untuk memastikan produktivitas dan keberlanjutan usaha peternak.

“Kami ingin membangun fondasi industri susu nasional yang tangguh, berdaya saing, dan berpihak pada peternakan rakyat,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh CEO Greenfields, Akhil Chandra, yang menyebut bahwa lebih dari 2.000 peternak telah tergabung dalam program KSG. Pendampingan akan terus diberikan agar pengelolaan ternak berjalan maksimal dan produktivitas susu terus meningkat.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut