Komunitas Relawan di Surabaya Gelar Aksi Bersih-Bersih Masjid Tanpa Anggaran Besar
Yang membuat gerakan ini istimewa, seluruh kegiatan dilakukan secara mandiri. Tidak ada sponsor besar, tidak ada proposal ke instansi. Semua berjalan dengan semangat sukarela—mulai dari menyediakan alat kebersihan hingga tenaga kerja.
Perwakilan GRRM Surabaya menambahkan, menjaga masjid bukan hanya soal membangun fisik, tetapi juga menjaga fungsi sosialnya.
“Kita sering lupa bahwa masjid adalah tempat berkumpul, tempat belajar, bahkan tempat berlindung. Kalau tempatnya bersih dan nyaman, masyarakat pun akan lebih dekat dengan masjid,” ucapnya.
Tak hanya membersihkan, para relawan juga mengajak anak-anak muda berdialog ringan soal pentingnya menjaga kebersihan rumah ibadah. Edukasi ini dilakukan sambil santai, di bawah rindangnya pohon halaman masjid.
Suasana hangat dan penuh keakraban tercipta, menghidupkan kembali nilai-nilai gotong royong, yang kian langka di tengah kehidupan kota yang serba cepat dan individualis.
Gerakan resik-resik masjid ini bukan hanya kegiatan temporer. Ramadhani menegaskan bahwa pihaknya tengah merancang agenda lanjutan di masjid-masjid lain, terutama yang belum tersentuh program serupa.
“Masjid bukan hanya untuk salat, tapi juga tempat menyemai kepedulian sosial. Kalau kita ingin perubahan, maka kita harus mulai dari tempat yang paling dekat—dan itu adalah masjid di lingkungan kita sendiri,” tutupnya.
Editor : Arif Ardliyanto