Dari Restoran ke Ruang Kelas, Furnitur Bekas yang Menopang Mimpi Anak Negeri
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Tidak semua ruang belajar di Indonesia berdiri dengan fasilitas lengkap. Di banyak daerah, anak-anak masih belajar di kelas sempit dengan meja kursi seadanya, bahkan ada yang bertahun-tahun menggunakan peralatan rusak.
Di tengah keterbatasan itu, muncul inisiatif unik: furnitur yang sebelumnya dipakai di restoran dan kantor kini dialihkan ke ruang kelas. Meja, kursi, rak buku, hingga proyektor diberi kehidupan baru untuk membantu sekolah-sekolah yang kekurangan fasilitas belajar.
Contohnya terlihat di SDIT Nurul Huda Cipinang, Jakarta Timur, serta PKBM Binar dan SMK Maleo di Bintaro, Tangerang Selatan. Sekolah-sekolah ini dikenal sebagai lembaga pendidikan inklusif yang membuka pintu selebar-lebarnya bagi anak-anak tanpa memandang latar belakang ekonomi.
PKBM Binar dan SMK Maleo bahkan sudah bertahun-tahun memberi pendidikan gratis, dikelola oleh guru serta relawan dengan semangat pengabdian. Namun semangat itu kerap terbentur keterbatasan fasilitas belajar.
“Bukan soal kurangnya semangat siswa, tapi lebih pada minimnya sarana. Banyak meja dan kursi rusak, ruang sempit, hingga rak buku yang tak lagi layak,” ungkap Yulianti Hadena, Director of Human Resources & General Services McDonald's Indonesia, salah satu pengelola program sosial di bidang pendidikan.
Editor : Arif Ardliyanto