Dari Restoran ke Ruang Kelas, Furnitur Bekas yang Menopang Mimpi Anak Negeri
Kini, total 256 peralatan belajar layak pakai telah disalurkan ke sekolah penerima. Daftar donasi mencakup meja, kursi, lemari, rak buku, laptop, hingga proyektor. Setiap furnitur dipastikan aman digunakan agar benar-benar mendukung suasana belajar.
Di SDIT Nurul Huda, empat ruang tambahan untuk kelas 5 dan 6 yang sebelumnya kosong kini terisi furnitur baru. Suasana belajar pun menjadi lebih kondusif.
Di PKBM Binar, rak buku menggantikan kardus yang dulu dipakai untuk menyimpan koleksi bacaan. Anak-anak kini lebih semangat membaca.
Di SMK Maleo, meja dan kursi baru membuat kegiatan praktik berjalan lebih fokus, sementara guru bisa mengatur kelas lebih efektif.
“Setiap kontribusi kecil bisa membawa dampak besar bagi masa depan anak-anak,” tambah Yulianti.
Inisiatif ini tak sekadar soal furnitur bekas yang dimanfaatkan kembali. Program ini menjadi bukti bahwa barang yang sudah tidak terpakai masih bisa memberi nilai bagi masyarakat, sekaligus mengurangi limbah.
Dengan demikian, konsep berkelanjutan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas pendidikan.
Editor : Arif Ardliyanto