Perawat Onkologi Seluruh Indonesia Kumpul di Surabaya, Bahas Peningkatan Layanan Pasien Kanker
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadillah, SKp., S.H., M.Kep., MH, menambahkan bahwa sertifikasi kompetensi bagi perawat onkologi menjadi kebutuhan mendesak.
“Sertifikasi memastikan intervensi yang diberikan berbasis bukti, aman, dan benar-benar bermanfaat bagi pasien,” jelasnya.
Selain memperkuat kapasitas SDM, HIMPONI juga telah bekerja sama dengan Universitas Indonesia dalam program pendidikan spesialis keperawatan onkologi yang kini sudah memasuki angkatan kelima.
Menariknya, PIT VII tahun ini juga bertepatan dengan hari lahir HIMPONI yang dideklarasikan pada 7 September 2007. Menurut Retno, setiap PIT sengaja digelar pada bulan September sebagai refleksi perjalanan organisasi sekaligus ajang konsolidasi ilmiah.
Ketua Panitia PIT VII, Dewi Maryam, S.Kep., Ns., M.Kep., Ph.D, berharap forum ini memicu lahirnya inovasi baru dari kalangan perawat.
“Kami ingin perawat semakin percaya diri dalam menghadirkan layanan komprehensif bagi pasien kanker di tanah air,” ungkapnya.
Sejak berdiri pada 1994, HIMPONI terus berkomitmen meningkatkan kualitas keperawatan onkologi melalui pendidikan, pelatihan, penelitian, dan advokasi kebijakan. Organisasi ini kini memiliki 14 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di seluruh Indonesia, dengan program yang selaras dengan prioritas pemerintah dalam menangani penyakit berbiaya besar seperti kanker, jantung, stroke, dan urologi (KJSU).
PIT VII di Surabaya kembali menegaskan posisi HIMPONI sebagai garda penting dalam membangun kompetensi perawat, memperkuat kolaborasi lintas profesi, serta menghadirkan pelayanan kanker yang lebih berkualitas, aman, dan humanis bagi masyarakat.
Editor : Arif Ardliyanto