Inovasi Kedokteran, Tes Genetik Bisa Prediksi Risiko Penyakit Sejak Dini Hingga Program Diet Akurat
Tes ini bahkan mampu mendeteksi potensi kelainan genetik yang berhubungan dengan penyakit serius seperti gangguan jantung, kardiomiopati, hingga kolesterol tinggi. Hasil tes juga menjadi panduan dokter dalam memilih obat paling sesuai untuk pasien tertentu.
Direktur National Hospital, dr. Hendra Hendri, SpOG, menambahkan, manfaat tes DNA tidak hanya sebatas terapi penyakit.
“Pasien bisa mengetahui pola makan yang cocok, toleransi terhadap kafein atau buah tertentu, bahkan memahami gaya belajar anak. Tes ini juga bisa membantu mendeteksi risiko kanker sejak dini sehingga pencegahan lebih cepat dilakukan,” ujarnya.
Prosesnya tergolong cepat, hanya sekitar dua minggu, dan hasil tes berlaku seumur hidup sehingga bisa digunakan sebagai rujukan medis di masa depan.
CEO sekaligus Founder Nala Genetic, Levana Sani, menilai langkah National Hospital membawa harapan baru bagi dunia kesehatan Indonesia.
“Teknologinya sudah sangat akurat, mencapai lebih dari 99 persen. Namun kita juga harus ingat, genetik hanya satu bagian dari puzzle kesehatan. Lingkungan dan gaya hidup tetap berperan penting,” ungkapnya.
Meski begitu, Levana mengakui bahwa tren penggunaan tes genetik di Indonesia masih berada pada tahap awal. Edukasi kepada masyarakat, tenaga medis, hingga pemerintah harus terus digencarkan agar manfaatnya semakin dikenal luas.
Hal serupa disampaikan Ketua Asosiasi Genomik Indonesia (AGI), Dr. dr. Ivan Rizal Sini. Menurutnya, pemahaman dokter terhadap tes genetik di Indonesia baru sekitar 10–20 persen, meski angka itu terus meningkat setiap tahun.
“Tes genetik bukan vonis, melainkan alat bantu untuk deteksi dini dan pengobatan yang lebih personal. Kombinasi data genetik dengan gaya hidup dan kondisi lingkungan akan menghasilkan terapi yang lebih tepat,” jelas Ivan.
Dengan peluncuran layanan tes genetik terpadu pertama di Surabaya ini, Indonesia selangkah lebih maju memasuki era kedokteran presisi. Inovasi ini diharapkan tidak hanya membantu pasien mendapatkan pengobatan optimal, tetapi juga mendorong masyarakat lebih sadar akan pentingnya pencegahan penyakit sejak dini.
Editor : Arif Ardliyanto