Inovasi Keren Desa di Gresik, Sulap Lahan Gersang Jadi Agrowisata, Bisa Petik Buah dan Galeri Seni
Sementara itu, Dian Oktarina, dosen Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya, menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dan UMKM. Melalui pendampingan intensif, kelompok PKK berhasil mengembangkan berbagai produk unggulan, mulai dari bumbu pecel khas Pengalangan, makanan oleh-oleh, pigura skala besar, hingga rencana galeri lukis di kawasan agrowisata.
“Kami ingin perempuan desa lebih aktif dalam roda ekonomi lokal. Produk olahan mereka kini sudah punya nilai jual dan daya saing,” ujarnya.

Selain edukasi pertanian dan UMKM, pengembangan seni budaya lokal juga menjadi bagian dari rangkaian agrowisata. Wisatawan nantinya bisa menikmati pertunjukan gamelan di pura serta paket wisata edukatif lainnya.
Ketiga dosen pelaksana sepakat bahwa program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam hal pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, serta konsumsi dan produksi berkelanjutan.
Tak hanya bermanfaat bagi warga, program ini juga memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu secara nyata melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Mandiri (PMM).
Ke depan, Desa Pengalangan diharapkan terus menjadi inspirasi nasional sebagai desa mandiri berbasis ekonomi hijau, yang tidak hanya menguatkan ketahanan pangan dan ekonomi lokal, tetapi juga mencetak desa percontohan di Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto