Genus mangrove yang mendominasi di pulau bawean terdiri dari Sonneratia, Nypah, Rhizophora, dan Avicennia (Wardhani & Hidayah, 2012) dan (Sulistiyowati, 2020). Genus mangrove tersebut merupakan jenis mangrove yang memiliki pohon yang tinggi sehingga berpotensi dijadikan lokasi rekreasi seperti contohnya tracking mangrove.
Beberapa lokasi mangrove di Pulau Bawean sudah dikelola dengan baik seperti mangrove pasir putih dan mangrove hijau daun. Mangrove pasir putih berada di Desa Sukaoneng, Kecamatan Tambak. Pengelola di kawasan tersebut merupakan penduduk lokal. Seperti namanya, mangrove di lokasi tersebut hidup di atas substrat berpasir. Luas kawasan mangrove tersebut sekitar 59, 37 Ha. Luasan tersebut berasal dari hasil citra satelit terbaru yang dideliniasi menjadi suatu polygon.
Jika melihat potensinya, perpaduan wisata tracking mangrove, wisata pantai pasir putihnya, dan sunset dapat menjadi primadona di Pulau Bawean. Hal ini akan dapat meningkatkan prekonomian masyarakat sekitar karena akses menuju lokasi tersebut melewati perumahan warga.
Selain dari itu, kendaraan berupa roda empat tidak bisa masuk lokasi wisata, hanya kendaraan roda dua yang bisa melewati lokasi tersebut sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk membuat penyewaan sepeda motor. Sepanjang perjalanan masuk, pengunjung akan disuguhi pemandangan hamparan sawah, pebukitan, tambak udang, dan beberapa peternakan sapi. Itulah estetika yang dapat dirasakan pengunjung selama perjalanan masuk ke lokasi wisata.
Editor : Arif Ardliyanto