get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Gulirkan Program MBG, Sampang Jadi Salah Satu Penerima Manfaat

13 Siswa Keracunan Program Makan Bergizi di Lamongan, Pemerintah Lakukan Gerak Begini!

Senin, 20 Oktober 2025 | 17:35 WIB
header img
Sebanyak 13 siswa di Lamongan keracunan makanan program MBG. BGN respons cepat dengan evaluasi dan 10 strategi perketat standar keamanan pangan sekolah. Foto iNewsSurabaya/trisna

LAMONGAN, iNewsSurabaya.id - Harapan akan gizi seimbang bagi anak sekolah di Lamongan berubah menjadi kekhawatiran, setelah 13 siswa dilaporkan mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini terjadi sepanjang September hingga Oktober 2025, memicu respons cepat dari pemerintah pusat.

Laporan pengaduan telah diterima oleh YLBH-LBH Surabaya, yang kini mengawal kasus tersebut. Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) langsung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, terutama pada aspek keamanan pangan dan sanitasi dapur.

“Keselamatan anak-anak adalah prioritas. Kami tidak bisa membiarkan kasus serupa terulang,” tegas Kusmiyanti, Kasubag KPPG Surabaya, saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Pangan SPPG yang digelar di Lamongan, 18–19 Oktober 2025.

Sebagai bentuk komitmen, BGN mengadakan Bimtek serentak di 34 kabupaten/kota, melibatkan lebih dari 30.000 penjamah makanan. Di Lamongan sendiri, pelatihan berlangsung selama dua hari di Palm Park Hotel dengan fokus pada peningkatan kompetensi tenaga dapur dalam menjaga kualitas dan kebersihan makanan.

“Ini bukan sekadar tugas teknis, tetapi panggilan sosial dan ibadah. Kita sedang menyiapkan generasi emas 2045 dari dapur-dapur sekolah,” ujar Dr. Nurjaeni, Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN.

BGN juga meluncurkan 10 strategi penguatan program MBG demi memastikan makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tapi juga aman dan berkualitas:

  1. Penempatan 5.000 Chef Profesional dari Indonesian Chef Association untuk transfer ilmu pengolahan makanan sehat.
  2. Rapid Test Food Berkala oleh Balai POM demi menjamin keamanan bahan makanan.
  3. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) menjadi wajib bagi setiap dapur MBG.
  4. Platform LMS "Plataran Sehat" Kemenkes dimanfaatkan untuk pelatihan daring tenaga pelaksana.
  5. Penggunaan air bersih dan sterilisasi alat makan dengan air panas 80°C.
  6. Penambahan ahli gizi untuk mendampingi proses penyusunan menu seimbang.
  7. Sertifikasi halal demi menjamin kepatuhan terhadap nilai keagamaan.
  8. Pemasangan CCTV di dapur sebagai bentuk transparansi dan pengawasan ketat.
  9. Penerapan SOP baku, menjamin tata kelola yang profesional.
  10. Edukasi dan monitoring berkelanjutan, menjaga kualitas dan integritas layanan.

Meski duka akibat insiden keracunan masih terasa, langkah cepat dari pemerintah dan pelibatan ribuan tenaga dapur memberikan secercah harapan. Dengan reformasi menyeluruh pada sistem dan pengawasan ketat, program MBG diharapkan dapat kembali dipercaya masyarakat sebagai fondasi mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh.

“Jangan sampai makanan yang seharusnya menjadi sumber gizi malah jadi sumber penyakit,” pungkas Kusmiyanti.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut