SURABAYA, iNews.id - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas penelitian dengan menguji efektivitas biji buah butun secara kuantitas dan kualitas (uji fitokimia) terhadap survival rate ikan kerapu cantang.
Penelitian tersebut berawal dari sebuah mimpi tentang nelayan Indonesia agar terus bisa mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam hal revitalisasi perikanan, memotong jalur distribusi, dan meningkatkan kualitas ikan.
Mereka adalah para mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia ITS angkatan 2021. Terdiri dari Ramadhita Putra Purnomo, Dwi Mayasari, dan M Sahar Mahdan Ardli yang berhasil menuangkan gagasannya lewat karya tulis berjudul Pemanfaatan Ekstrak Biji Buah Butun (Barringtonia asiatica) sebagai Anestesi dengan Uji Fitokimia sebagai Solusi Distribusi Ikan Kerapu Cantang Hidup Segar.
Ketua tim, Ramadhita Putra Purnomo menyebutkan, penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih banyaknya nelayan yang mempertahankan kesegaran ikan dengan cara pembekuan. Padahal, hal tersebut berdampak negatif karena dapat menurunkan mutu ikan secara fisik, kimiawi, dan biologis.
"Oleh karena itu, diperlukan solusi inovatif untuk mengatasi masalah distribusi perikanan dengan mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, salah satunya anestesi dengan buah butun," jelasnya.
Berdasarkan literatur penelitian, sifat anestesi tersebut didapatkan dari senyawa saponin yang terkandung di dalam buah butun. Maka dari itu, penelitian ini juga menyajikan data dan fakta mengenai efek anestesi melalui serangkaian metode ilmiah.
Tak hanya itu, penelitian ini dibuat dengan memuat uji fitokimia kandungan saponin pada ekstrak biji buah butun dan uji trial run pada ikan kerapu cantang.
Editor : Ali Masduki