Tersengat Listrik, Pelajar Asal Gogorante Tewas Mengenaskan

KEDIRI, iNews.id - Revan Dimas Saputra (14) Pelajar asal Desa Gogorante Rt 2, Rw 1 Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri tewas tersengat listrik. Kejadian ini terjadi saat makan sahur disekitar gedung Convention Hall di area Simpang Lima Gumul.

Saat itu, korban bermain bersama teman sebayanya di salah satu cafe di sebelah gedung milik pemerintah Kabupaten Kediri tersebut, diduga korban  tersengat aliran listrik hingga tewas dilokasi kejadian.

Baca Juga

Dewas BPJAMSOSTEK Turun ke Daerah, Temui Wakil Bupati Kediri

Kapolsek Ngasem Polres Kediri, Iptu Dyan Purwandi, SH, mengatakan, kejadian ini berawal ketika Revan Dimas bersama temannya bermain di lokasi kejadian usai melakukan makan sahur. Mereka berjalan kaki dari rumah menuju area simpang lima gumul tepatnya di depan gedung convention hall. 

"Korban tanpa se-izin teman yang lain langsung lari ke arah utara masuk ke area caffe yang di sewa oleh Tony Wiyono," katanya.

Dimbahkan Dyan, sekira pukul 05.30 Wib ada teriakan minta tolong dari dalam area caffe tersebut lalu dua teman korban mendatangi lokasi korban dan diketahui korban sudah dalam keadaan kaku tidak bernyawa.

Baca Juga

Koperasi Harus Mampu Berfikir Out of the Box, Kenapa?

"Ketika tim inafis Polres Kediri dan petugas Polsek Ngasem datang kelokasi, Korban ditemukan tergeletak sudah kaku, diduga tersengat aliran listrik karena diketahui lengan sebelah kanan korban menempel di besi kanopi caffe,"jelas Kapolsek Ngasem, Iptu Dyan.

Kapolsek Ngasem Polres Kediri Iptu Dyan Purwandi, SH, mengatakan  bahwa hasil olah TKP dan Tim Inafis Polres Kediri menyebtukan korban diduga meninggal akibat tersengat aliran listrik dengan adanya luka gosong di lengan korban sebelah kanan yang menempel di besi canopi yang diduga di aliri aliran listrik.

"Kabel yang terpasang di sebelah barat caffe atau tempat duduk outdoor para pengunjung diketahui menempel di besi kanopi di mungkinkan ada kabel yang konslet atau terkelupas. Sementara itu tidak ada tanda tanda penganiayaan kekerasan ditubuh korban," tukasnya.

Editor : Arif Ardliyanto