Kinerja Keuangan: Kawasan Industri Meningkat Signifikan
Perseroan juga melaporkan pencapaian kinerja keuangan sepanjang tahun 2021. Berdasarkan laporan keuangan tahunan yang berakhir 31 Desember 2021, pendapatan usaha dari pengembangan kawasan industri mengalami lonjakan yang signifikan yaitu 1.285% yaitu dari Rp36,7 miliar di tahun 2020 menjadi Rp508,6 miliar di tahun 2021.
Segmen lain yang mengalami peningkatan adalah pengembangan perumahan sebesar 59% dari Rp432,8 miliar di tahun 2020 menjadi Rp688,3 miliar di tahun 2021.
Segmen pengembangan mixed use & high rise mengalami penurunan 58% dari Rp1,8 triliun menjadi Rp772,4 miliar.
“Pendapatan usaha dari segmen kawasan industri naik signifikan terutama disebabkan adanya penjualan lahan industri di Batang Industrial Park dan produk pergudangan Aeropolis Techno Park,” ungkap Archied.
Sementara penurunan di segmen pengembangan mixed use & high rise dikarenakan di tahun 2020 sudah terdapat pengakuan penjualan yang cukup besar dari kondominium Graha Golf, The Rosebay dan Spazio Tower yang sudah serah terima ke pembeli.
Archied menilai kondisi sektor properti secara umum belum terlalu kondusif sepanjang tahun 2021. Sejumlah insentif kebijakan yang diluncurkan Pemerintah ke sektor properti berhasil mendorong peningkatan penjualan terutama di sektor perumahan, namun belum sepenuhnya memberikan imbas di semua segmen pengembangan properti terutama penjualan apartemen.
“Segmen perumahan terbukti paling besar mendapatkan manfaat dari berbagai insentif yang diluncurkan. Namun untuk produk properti high-rise seperti apartemen, pengaruhnya belum signifikan dan tidak serta merta mendorong pembelian maupun investasi,” terangnya.
Secara total, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,63 triliun. Segmen pengembangan mixed use & high rise tercatat memberikan kontribusi paling besar senilai Rp772,4 miliar atau 29,4 persen dari keseluruhan.
Kontributor pendapatan usaha berikutnya bersumber dari segmen kawasan perumahan senilai Rp688,3 miliar atau 26,2 persen.
Disusul dari segmen pengembangan kawasan industri yang memberikan kontribusi 19,3 persen atau sebesar Rp508,6 miliar.
Perseroan mencatatkan perolehan laba kotor Rp1,03 triliun dan laba usaha sebesar Rp665,9 miliar atau masing-masing mengalami penurunan 13 persen dan 14 persen.
Sementara jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp12,2 miliar atau lebih rendah dibandingkan perolehan tahun 2020 yang mencapai Rp76,8 miliar.
Editor : Ali Masduki