Hindari Makanan dan Minuman Berbungkus Plastik dan Rekomendasi Saat Hari Raya Idul Fitri

Secara Kimiawi, kata Rafika, dapat melepaskan zat-zat kimia dan mentransfernya kedalam sel tubuh. Seperti BPA dan Phthalate yang berpotensi memicu kanker payudara, pubertas dini, diabetes, obesitas dan gangguan autism.
Senyawa Pengganggu Hormon (EDC) memicu gangguan kehamilan, gangguan tiroid, berat lahir kurang, asma dan kanker prostat. Senyawa Penghambat Nyala memicu penurunan IQ, gangguan hormon dan penurunan kesuburan.
"Senyawa Perflourinasi memicu kanker ginjal dan testis, menaikkan kolesterol, penurunan respon imun pada anak," ujarnya.
Secara Biologi, mikroplastik memiliki kemampuan mengikat apa saja disekitarnya termasuk polutan yang kotor sekalipun.
Namun ternyata hal ini juga berpotensi sebagai media pertumbuhan mikroorganisme bahkan bakteri pathogen seperti E.coli yang dapat menyebabkan diare, S.typhosa yang dapat menyebabkan tipes dan bakteri pathogen lainnya.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa mikroplastik bisa berpotensi menjadi vector penyebaran penyakit yang dapat menginfeksi tubuh manusia.
Dalam rangka menyambut hari raya idul fitri 1443 H yang identik dengan acara bersilaturahmi ke sanak saudara, momen berkumpul disertai dengan makan-makan menjadi tradisi tersendiri di saat hari raya tiba.
Penggunaan bahan berbahan plastik kerap kali ditemui untuk membungkus makanan atau minuman. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai bahaya penggunaan plastik yang jika digunakan dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia dan mencemari lingkungan.
Editor : Ali Masduki