Darurat Sampah Plastik, Sungai Bahan Baku PDAM Bengkulu Terpapar Mikroplastik
Untuk mengendalikan kontaminasi Mikroplastik di Perairan, maka Tim peneliti Mapetala, Telapak Badan teritori Bengkulu berkolaborasi dengan tim Ekspedisi Sungai Nusantara melakukan Kegiatan Identifikasi timbulan sampah.
Tim menemukan 20 timbulan sampah liar di Kota Bengkulu, penumpukan sampah terutama ditemukan di Pantai Panjang Bengkulu, Tiang penyangga jembatan dan jalan (foto lokasi terlampir).
Kegiatan lain yang dilakukan tim ekspedisi Sungai Nusantara bersama Ulayat Bengkulu dan Telapak BT Bengkulu adalah Brand audit.
“Kami mengidentifikasi timbulan sampah illegal di Kota Bengkulu dan menemukan lebih dari 20 lokasi timbulan sampah liar terutama di jembatan dan saluran air. Sampah yang ada kita kumpulkan dan identifikasi merk atau brand produsennya,” paparnya.

Terdapat 5 brand yang paling banyak ditemukan diantaranya Unilever, Wings, Indofood, Unicharm produsen popok mamy poko, Mayora dan Santos produsen Kopi Kapal api.
Menurut peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara, Amiruddin Muttaqin, sistem pengolahan sampah Pemkot Bengkulu menjadi salah satu faktor utama kontribusi sampah plastik ke perairan di Bengkulu.
"Sampah-sampah plastik yang tidak terkelola inilah yang menjadi sumber terbentuknya mikroplastik,” ujarnya.
Editor : Ali Masduki