SURABAYA, iNews.id - Kepala BPJAMSOSTEK Surabaya Tanjung Perak, Theresia Wahyu Dianti menyebut bahwa rofesi atlet merupakan salah satu profesi yang rentan cidera atau kecelakaan, baik di arena pertandingan atau diluar arena saat berlatih.
Untuk itu, selain pekerja di seluruh Indonesia, para atlet sudah seharusnya mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Kami akan memberikan dukungan dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Sehingga para atlet dapat berlatih dan berupaya secara maksimal saat berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2022," katanya saat sosialisasi dan kolaborasi bersama KONI Surabaya, di Convention Hall Lt 4 Siola, Surabaya Rabu (08/6/2022).
Kolaborasi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan KONI Surabaya tersebut merupakan upaya dalam memperluas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
BPJS Ketenagakerjaan menilai, profesi atlet perlu diberi jaminan sosial karena berbagai risiko yang bisa menimpa para atlet cukup besar dan dengan adanya perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Menurut Theresia, dengan adanya jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan, atlet tidak ragu lagi dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah pertandingan. Karena jika sampai mengalami cedera, bakal ada yang menjamin. Hal itu dikategorikan sebagai kecelakaan kerja.
Selain itu, lanjut dia, atlet yang mengalami cedera yang mengakibatkan cacat sebagian fungsi atau amputasi bahkan cacat total tetap, sehingga mundur menjadi atlet juga akan disiapkan jaminan perlindungannya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KONI Surabaya, Hoslih Abdullah mengatakan pihaknya memberikan dukungan penuh kepada BPJAMSOSTEK untuk melindungi atlet dan pelatih di seluruh cabang olahraga.
Dengan adanya jaminan ini, diharapkan atlet lebih merasa nyaman. Apabila ada kecelakaan kerja yang tidak diinginkan, maka semua biaya perawatan akan ditanggung semua oleh BPJS Ketenagakerjaan.
“Jadi kecelakaan model apapun bisa dicover oleh BPJS. Ini membuat atlet nyaman karena merasa aman ketika negara hadir memberi perlindungan saat dia (atlet) menjalankan profesinya dengan berbagai risiko,” ujarnya.
"Intinya ini bagian dari support KONI kepada pelatih dan atlet. Ada 48 cabang olah raga yang terdaftar sebagai bentuk persiapan menuju Porprov Jatim 2022," lanjut dia.
Hoslih menguungkapkan, saat ini jumlah keseluruhan yang terdaftar ada sekitar 1056 orang. Terdiri atas 853 atlet dan sisanya 203 pelatih. Jumlah tersebut juga bisa berkembang karena ada banyak cabor yang menambah nomor pertandingan.
"Sambil menunggu kepastian jumlah penambahan itu, kita fokus mempersiapkan atlet yang ada untuk dapat segera berlatih," tandasnya.
Editor : Ali Masduki