Selain pada air dan sedimen, kontaminasi mikroplastik juga telah ada pada Biota sungai Brantas yaitu ikan (bader, wader, muraganting, belida, palung, dan mujair)crustacea (udang) dan bivalvia (kerang).
Dengan rata-rata kelimpahan 159 partikel/ekor pada ikan, Crustacea (udang) dengan rata-rata kelimpahan 15 partikel/ekor dan pada Bivalvia (kerang) sebanyak 23 partikel/ekor. Bentuk mikroplastik yang ditemukan yaitu fiber, filamen dan fragmen
Salah satu faktor yang menyebabkan adanya pencemaran mikroplastik adalah timbunan sampah plastik yang berada di bantaran sungai dan badan air sungai.
Selain itu kurangnya fasilitas tempat pembuangan dan pengangkutan sampah oleh pemerintah setempat. Sehingga sampah-sampah plastik yang dapat masuk ke Sungai Brantas akan terdegradasi menjadi serpihan mikroplastik.
Para pegiat lingkungan ini menuturkan, untuk banyaknya pencemaran mikroplastik di perairan termasuk sungai, kama perlu adanya kesadaran masyarakat untuk menggurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Kemudian penyediaan layanan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai oleh pemerintah. Jua perlunya kebijakan EPR (Extended producer responsibility) atau tanggug jawab produsen terhadap pengendalian sampah plastik yang diproduksi.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait