Keberadaan mikroplastik di lingkungan disebabkan adanya tumpukan sampah plastik yang dalam jangka waktu lama akan terdegradasi.
Mikroplastik rentan dikonsumsi oleh makhluk hidup dan masuk dalam rantai makanan karena ukuran mikroplastik yang kecil serupa dengan ukuran larva organisme akuatik.
“Kami melakukan pemantauan kondisi Sungai Brantas segmen hilir dari Jombang hingga Gresik dengan mengamati kontaminasi mikroplastik, hasil penelitian kami menyatakan semua sampel yang di teliti yaitu air, sedimen dan biota Sungai Brantas mengandung mikroplastik dari tipe fiber, filamen dan fragmen,” ujar Elvina Indriani
Subakti, salah satu peneliti dari Komunitas Co.Ensis menjelaskan, tumpukan sampah plastik banyak ditemukan di sepanjang bantaran Sungai Brantas.
Termasuk plastik sekali pakai seperti kemasan sachet, kantong kresek, botol plastik, styrofoam, dan sedotan yang kemudian akan terdegradasi menjadi serpihan plastik berukuran kecil.
"Mikroplastik bersifat persisten di lingkungan, mengandung bahan kimia toksik dan bersifat karsinogenik," kata dia.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait