Prof Nur Kholis mengungkapkan, hasil penggalian data tentang kiprah Mbah Hasyim ini, nantinya tidak saja merekonstruksi sejarah tentang Mbah Hasyim dan Nahdlatul Ulama. Tetapi juga sejarah republik ini.
Alumnus Pasca Sarjana program Islamic Studies di Leiden University, Belanda ini menjelaskan, dari hasil penggalian yang dilakukan, pihaknya mendapati sejumlah temuan baru yang belum terpublikasi secara luas.
Diantaranya tentang persiapan - persiapan para kiai dalam proses pendirian Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 di Surabaya.
Nur Kholis melanjutkan, ternyata para kiai itu cerdik, mereka bisa mengelabui kolonial Belanda dengan siasat.
Hal itu dilakukan Kiai Ridlwan Abdullah yang berhasil memfasilitasi rapat persiapan pembentukan jam'iyah NU dengan alasan haul pertama Syaikhona Kholil.
"Dengan alasan itu, para kiai dapat berkumpul di Surabaya tanpa mendapat halangan dari pemerintah kolonial. Informasi ini saya gali dari KH Sholahuddin Azmi atau Gus Udin, cucu Kiai Ridlwan Abdullah," paparnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait