Saatnya Kampus Turun Tangan Atasi Desa Tertinggal

Ali Masduki
Plt. Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Prof Nizam. (Foto: iNewsSurabaya/Ali Masduki)

Dalam program ini, mahasiswa bisa bertugas mengajar, berkolaborasi terkait isu-isu di desa dan tinggal bersama masyarakat di desa selama satu tahun (2 semester). Sekaligus menjadi inspirasi dan motivasi untuk pemuda desa serta motor perubahan bagi pemangku kepentingan lain.
    
Luthfiyah menambahkan, hal lain yang bisa dilakukan adalah bekerja intensif dan jangka panjang. Bentuknya menempatkan mahasiswa secara bergantian dan kontinu 3-5 tahun di sebuah desa binaan. Hal itu untuk memastikan perubahan yang berkelanjutan tanpa menciptakan ketergantungan kepada sebuah sosok atau program.
    
Menurutnya ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk membangun desa secara berkelanjutan dan menjadi desa mandiri. Tahap pertama, dalam hal pelibatan, yakni mahasiswa fokus menemukan aktor lokal dan melibatkannya dalam inisiatif tingkat desa hingga kabupaten yang berpotensi menggerakkan masyarakat di daerahnya. 

Tahap Kedua, adalah pengembangan. Mahasiswa fokus mengembangkan kapasitas para aktor lokal dengan menjejaringkan mereka dan membuka interaksi dengan entitas di luar kabupatennya, dan tahap ketiga, kolaborasi. Dimana mahasiswa fokus mendorong terjadinya  kolaborasi aktor lokal baik di daerahnya maupun dengan entitas lain di luar daerahnya.



Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network