Dalam program ini, mahasiswa bisa bertugas mengajar, berkolaborasi terkait isu-isu di desa dan tinggal bersama masyarakat di desa selama satu tahun (2 semester). Sekaligus menjadi inspirasi dan motivasi untuk pemuda desa serta motor perubahan bagi pemangku kepentingan lain.
Luthfiyah menambahkan, hal lain yang bisa dilakukan adalah bekerja intensif dan jangka panjang. Bentuknya menempatkan mahasiswa secara bergantian dan kontinu 3-5 tahun di sebuah desa binaan. Hal itu untuk memastikan perubahan yang berkelanjutan tanpa menciptakan ketergantungan kepada sebuah sosok atau program.
Menurutnya ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk membangun desa secara berkelanjutan dan menjadi desa mandiri. Tahap pertama, dalam hal pelibatan, yakni mahasiswa fokus menemukan aktor lokal dan melibatkannya dalam inisiatif tingkat desa hingga kabupaten yang berpotensi menggerakkan masyarakat di daerahnya.
Tahap Kedua, adalah pengembangan. Mahasiswa fokus mengembangkan kapasitas para aktor lokal dengan menjejaringkan mereka dan membuka interaksi dengan entitas di luar kabupatennya, dan tahap ketiga, kolaborasi. Dimana mahasiswa fokus mendorong terjadinya kolaborasi aktor lokal baik di daerahnya maupun dengan entitas lain di luar daerahnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait