SURABAYA, iNews.id – Masyarakat dunia tidak boleh lengah untuk mengenal virus Covid-19. Terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan varian baru virus menakutkan ini B.1.1.529 yang disebut Omicron.
Varian SARS-CoV-2 berjenis Omocron ditemukan pertama kali di Afrika Selatan. Varian ini diketahui memiliki banyak strain aau mutasi. Jumlah yang dimiliki melebihi strain dari varian Alpha, Beta, hingga Delta yang selama ini menyerang. Varian ini sudah ditetapkan WHA sebagai Variant of Concern (varian yang menjadi perhatian).
Perjalanan varian Omicron ditemukan untuk pertama kalinya di Afrika Selatan, kemudian di Botswana, Hongkong dan Belgia. Specimen dari kasus ini diketahui pada 9 November di Afrika Selatan, sekarang sudah hamper menyebar diseluruh provinsi Negara tersebut. Salah satu indikasi penyebaran varian baru ini diketahui karena tingkat vaksinasi pada orang dewasa yang rendah, kurang dari 36%.
Ilmuwan genom Afrika Selatan mengatakan varian tersebut memiliki jumlah mutasi yang luar biasa tinggi, dengan lebih dari 30 protein lonjakan kunci, yakni struktur yang digunakan virus untuk masuk ke dalam sel yang mereka serang.
Para ilmuwan khawatir mutasi tersebut dapat membuat varian lebih menular dan dapat mengakibatkan penghindaran kekebalan.
Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan kepada CNN International bahwa para ilmuwan sedang bekerja untuk mencari tahu apakah varian tersebut dapat menghindari kekebalan.
Dia juga mengatakan mutasi varian baru ini dapat membantu mengisyaratkan atau memprediksi apakah itu akan terjadi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait