Maka dari itu, melalui sistem pertanian yang lebih praktis dan modern, PT ATM mencoba menggaet petani-petani muda untuk tetap turun ke sawah. Apalagi ia juga melihat saat ini banyak anak-anak muda melek isu krisis pangan dan mulai tertarik menjajaki dunia pertanian dengan membuka wawasan agrikultur Indonesia.
"Visi misi kami adalah mengajak petani milenial. Mari kita beri fasilitas. Karena range yang tua itu, jika tidak ada yang melanjutkan pertanian ini, khawatirnya, 15-20 tahun lagi kita bisa import beras. Itu yang menggelitik bagi saya, itu semua fakta," kata dia.
Di tengah goncangan isu resesi global, kata Matthew, PT ATM menangkap pesan penting Presiden RI Jokowidodo untuk menghadapi potensi ancaman krisis pangan tersebut.
"Kita tangkap message nya, walaupun kami swasta tapi kami bekerja sama dengan instansi pemerintah," imbuh Matthew.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait