Lalu, pihak kampus juga melakukan upaya preventif kepada mahasiswa untuk tidak mudah melakukan pinjaman online. Termasuk untuk mencegah kebocoran data yang bisa dimanfaatkan orang lain.
"Kadang-kadang ada kebocoran data pribadi juga, kemudian mungkin dimanfaatkan oleh orang lain. Ini ada beberapa kasus. Jadi ini nanti, fakta-fakta ini nanti kami akan coba kompilasi, baru kemudian mencari solusi untuk masing-masing," ungkapnya.
Diharapkan, para orangtua atau mahasiswa yang menjadi korban untuk tetap tenang. Karena, pihak kampun akan berupaya membantu kasus ini.
"Insya Allah akan kami siapkan untuk pendampingan hukum karena kan mereka juga gak mungkin maju sendiri-sendiri. Jadi menurut kami lebih baik maju bersama-sama. Jadi nanti kami akan lakukan pendampingan sampai kasus ini tuntas," tutup Yatri.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait