Rikat menyebut, Wings menempati urutan pertama dengan 523 piece sampah, Unilever 330 piece sampah, Indofood 307 piece sampah, Mayora 209 piece sampah dan Ajinomoto 183 piece sampah. Didapatkan juga hasil brand audit di Jawa Timur menunjukan banyaknya sampah jenis sachet (Multilayer) yang sulit untuk di daur ulang.
"Kemasan sachet menyusun 16% sampah plastik yang tercecer di perairan Indonesia. Sachet dijual dengan harga murah, tetapi menimbulkan biaya penanganan sampah yang sangat mahal untuk pengumpulan dan pemilahan sachet," tegas Rikat.
"Jika Sachet tidak ditangani dan terus tersebar di sungai-sungai Indonesia akan memberikan dampak aspek lingkungan dan kesehatan. Salah satu dampaknya yaitu Sachet terpecah menjadi Microplastik," lanjutnya.
Asosiasi Komunitas Sungai Indonesia melakukan teatrikal dengan membawa patung dewi Sri dengan terbungkus sachet. Foto: MG/Rexy Arya Pratama
Mikroplastik yang dihasilkan salah satunya dari sachet dapat berdampak pada kesehatan manusia. Dimana mikroplastik akan masuk kedalam tubuh manusia dan dapat berakibat terjadinya organ, cedera internal dan eksternal.
Selain itu juga adanya transformasi kandungan kimia plastik ke dalam tubuh manusia, terjadi gangguan mikroba usus yang menyebabkan penyumbatan saluran usus. Sehingga mengakibatkan sensasi kenyang semu, stres fisiologis, perubahan pola makan, penghabatan pertumbuhan, dan penurunan kesuburan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait