Menurut anggota ASLI, Cak Sapta, para tikus dan koruptor harus diberangus tanpa harus membakar lumbungnya.
“Memang sulit berburu tikus hari ini, karena mereka semakin cerdas menghindari kerjaran para pemburu. Apalagi kalau para kucing dan pemburu sudah terkena jurus maut dan rayuan para tikus-tikus itu," ujarnya.
Untuk itu, lanutnya, dibutuhkan strategi dan ubo rampe khusus agar gerombolan tikus masuk perangkap dan kemudian dibasmi bersama-sama.
Sapta menegaskan, pihaknya mewakili seniman Jawa Timur akan terus melakukan aksi-aksi seperti ini. Hal itu sebagai wujud eksistensi pergerakan para seniman, sekaligus menandai akar bangkit gerakan sosial dengan latar belakang seni dan kebudayaan.
"Sekaligus hal ini menjadi OASE dan cara baru masyarakat untuk menikmati pertunjukan kesenian dan kebudayaan baru lewat aksi-aksi seperti ini," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait