SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Program SMA Double Track (DT) yang digagas Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang sudah berjalan selama 4 tahun membuahkan hasil. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi menyebut, sudah banyak alumni SMA Double Track yang mampu hidup mandiri baik menjadi karyawan atau berwirausaha.
Ia mencatat, sekitar 10.500 alumni Double Track sudah bisa mandiri secara ekonomi. Dari jumlah tersebut, sekitar 7000 orang bekerja sebagai karyawan dan sekitar 3500 berwirausaha.
Wahid mencontohkan, seperti alumni dari SMAN Bantur Malang, Debora misalnya. Debora sudah menghasilkan Rp30 juta per bulan. Di Bagkalan Madura, ada alumni Double Track yang sudah membuka salon kecantikan dengan hasil Rp8 juta per bulan.
"Mari kita bagun putra-putri kita bukan hanya siap jadi karyawan profesional, tetapi juga siap jadi juragan-juragan baru di negeri ini," tuturnya saat membuka Festival Millennial Entrepreneur Award (MEA)-2022, di Gedung Robotika ITS Surabaya, Selasa (13/12/2022).
Menurut Wahid, selain memberikan bekal vokasi dan kewirausahaan kepada siswa SMA, program SMA Double Track adalah inovasi yang luar biasa bagi dunia pendidikan. Sehingga saat ini sudah ada beberapa provisi yang mulai mencontoh Jawa Timur, salah satunya Kalimantan Timur.
Double Track, kata dia, tidak hanya bermanfaat bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi saja. Tetapi vokasi ini menjadi kebutuhan bagi semua siswa. Hasilnya, semasa sekolah peserta didik bisa mencari penghasilan, bahkan saat kuliah mereka mampu membiayai sendiri.
Proram ini, lanjutnya, dilatarbelakangi banyaknya lulusan SMA di Jawa Timur yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Dinas Pendidikan Jatim mencatat, yang melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta hanya 33 persen. Sedangkan 67 persen lulusan SMA tidak melanjutkan.
"Kalau mereka tidak memiliki ketrampilan apapun, maka berpotensi menjadi pengangguran atau kerja serabutan," ujar Wahid.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait