Lapangan BD merupakan bagian dari Blok Madura Strait HCML yang terletak di lepas pantai Selat Madura.
Dalam pengembangan Lapangan BD, HCML menggunakan anjungan lepas pantai (offshore platform) produksi PT PAL yang berpusat di Surabaya.
Penggunaan anjungan lepas pantai produksi PT PAL merupakan wujud komitmen HCML dalam mendukung usaha SKK Migas untuk terus meningkatkan persentase TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dan mendukung perkuatan industri nasional dalam kegiatan operasinya.
"Ini bagian dari implementasi semangat yang ada pada rencana strategi (Renstra) Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0 yang mendorong industri hulu migas menjadi penggerak perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat," tutur Wahyudin.
Perlu diketahui, Lapangan MDA-MBH merupakan lapangan baru yang mulai dioperasikan HCML di tahun 2022. Wahyudin mengungkapkan juga bahwa kapasitas gas yang dihasilkan dari Lapangan MDA-MBH jika penuh (full capacity) mencapai 140 MMSCFD dan mampu memberikan total penerimaan negara sekitar Rp 17,4 triliun selama proyek berjalan.
Saat awal, volume lifting gas mencapai 87 MMSCFD. Produk gas HCML dari Lapangan MDA-MBH di lepas pantai Kabupaten Sumenep dimanfaatkan oleh PT Petrokimia Gresik (PKG), perusahaan yang bergerak di bidang produksi pupuk pertanian dan beroperasi di wilayah Kabupaten Gresik.
"Gas itu dialirkan melalui East Java Gas Pipeline (EJGP)," terang pria yang akrab dipanggil Way ini.
Way melanjutkan, proses konstruksi lapangan ini memakan waktu 14 bulan mulai Juni 2021 dan selesai pada Agustus 2022.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait