Kerajaan Mataram Kewalahan Taklukan Surabaya

Oktavianto Prasongko
Kerajaan Surabaya berdiri diperkirakan pada tahun 1365-an. (Foto: Arsip)

Sejak tahun 1614 mulai dari Winongan bala tentara Mataram merongrong kekuasaan Surabaya. Serangan demi serangan pun dilakukan di wilayah-wilayah kekuasaan Suarabaya di pantai utara Jawa, mulai dari Tuban, Gresik hingga terus merangsek ke jantung Kota Surabaya.

Ada dua kerajaan yang menjadi musuh Mataram yaitu Surabaya di Timur dan Banten di Barat. Sejak kepemimpinan Panembahan Hanyokrowati gigih memperluas pengaruhnya di Jawa. 

Beberapa tahun menjelang akhir kekuasaannya, Raja yang setelah meninggal diberi gelar Panembahan Seda Ing Krapyak memang menjalani poltik luar negeri yang aktif. 

Mengutip sejarawan Mataram Islam, HJ De Graaf, panembahan memperkerjakan Juan Pedro Italiano seorang petualang dari Italia yang telah masuk Islam untuk melobi para pedagang dari Belanda.

Semasa hidupnya Panembahan Seda Ing Krapyak gencar memerangi Surabaya namun tidak pernah berhasil menaklukkan Kota Surabaya yang terkenal memilik pertahanan yang kuat itu. 

Ketika Sultan Agung menggantikan posisi Penembahan Seda Ing Krapyak pada tahun 1613 raja baru tersebut meneruskan cita-cita ayahnya yang belum tercapai karena keburu wafat pada bulan Oktober 1613. 

Pada saat Sultan Agung memerintah taktik lain dijalankan, alih-alih menyerang langsung Surabaya akan tetapi sultan yang sebelum dinobatkan bernama asli Raden Mas Jatmiko itu memilih untuk menaklukan terlebih dahulu daerah-daerah yang menjadi kekuasaan Surabaya.

Beberapa bulan setelah penobatannya Sultan Agung memberikan titah kepada Tumenggung Surontani untuk menyiapkan kekuatan bala tentaranya dan menyerang bagian Timur daerah kekuasaan Surabaya serta memberi perintah bunuh siapa saja yang mundur dari gelanggang pertempuran. 

Serangan pertama ditujukan ke Pasuruan akan tetapi serangan pertama tersebut gagal karena pasukan Pasuruan bertarung dengan gigih dan habis-habisan untuk mempertahankan daerahnya serta mengakibatkan pasukan Mataram mundur.

Editor : Ali Masduki

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network