Cucu Bung Karno ini tidak berharap, adanya dunia malam yang berdekatan dengan lembaga pendidikan ini menjadi konsumsi nasional. Untuk itu, Puti meminta supaya Pemkot Surabaya melakukan peninjauan kembali keberadaan tempat huiburan malam (Ibiza Club) tersebut. “Saya minta Pemerintah Kota untuk kembali meninjau lokasi huburan malam tersebut,” pintanya.
Kasus ini, ungkapnya, sebenarnya tidak perlu terjadi jika lembaga pemberi izin serius melakukan cek lokasi. Menurut dia, sangat tidak pantas sekolah yang berada terlebih dulu tiba-tiba muncul tempat hiburan malam. Parahnya, perizinan diberikan untuk keberadaan lokasi tersebut. “Kasihan sekolah dan anak didik di sekitar sana,” papar Puti
Sementara Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Imam Syafii menilai, tidak ada keseriusan Pemerintah Kota untuk menertibkan izin berjenjang tempat hiburan malam. Padahal, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah menggaungkan istilah Surabaya Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghofur.
"Bagaimana bisa mencapai Surabaya Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghofur, ketika banyak ulama Surabaya mengecam keras maraknya peredaran miras dan narkoba misalnya di rumah hiburan. Sedang Wali Kota Surabaya dan jajaranya seperti tutup mata," katanya.
Ibiza Club Surabaya viral di medsos menjual minuman keras. Foto tangkap layar
Imam menilai banyak kejanggalan atas proses perizinan yang berjenjang dari salah satu rumah hiburan, Ibiza Club yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. "Izin itu ternyata berjenjang. Kelengkapan izin dari Pemkot dibawa untuk izin di tingkat Pemprov. Nah satu contoh misalnya di Ibiza Club, itu ternyata ada sekolah dalam satu area gedung Andhika Plaza. Ini apa petugas yang menerbitkan izin seperti SKRK itu tidak melihat," imbuhnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait