SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Industri pegaraman nasional benar-benar tersiksa dengan kebijakan pemerintah yang tak berpihak. Pengusaha garam lokal menjerit karena stok garam habis, imbasnya karyawan atau pekerja perusahaan akhirnya dirumahkan.
Apa yang dilakukan perusahaan lokal ini sangat berisiko, pengangguran dipastikan bakal bertambah. Tak main-main, jumlahnya bisa mencapai ribuan karena banyak pengusaha lokal terpaksa merumahkan pekerjanya. Penambahan pengangguran ini bakal menjadi masalah tersendiri diakhir masa kepemimpinan Presiden Joko widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Kebijakan menghentikan pekerja terpaksa dilakukan. Mereka (pengusaha-pengusaha) garam lokal tidak memiliki stok garam. Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI tak kunjung mengeluarkan kebijakan baru untuk menyelamatkan pengusaha garam lokal dan pekerjanya. Justru kementerian terkesan mengabaikan kesulitan pengusaha-pengusaha lokal ini dan lebih mementingkan pengusaha pengimpor garam.
“Bayangkan pekerja saya jumlah lebih dari 1.000 orang, sekarang sekitar 70 sampai 80 % telah saya rumahkan. Saya ndak punya stok garam, semua sudah habis,” kata Direktur Utama PT Budiono Madura Bangun Persada, Pang Budiono.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait