Direktur PT Garsindo Anugerah Sejahtera (GAS), Yohannes Sugiarto mengatakan, perusahaan garam lokal dalam kondisi diambang kebangkrutan. Ini disebabkan pengusaha membeli garam petani dengan harga tinggi, seharga Rp5.400 hingga Rp5.600/kilogram. Padahal harga normalnya yaitu berkisar
Rp. 700,-/ kg
“Inikan harga yang tidak masuk akal. Dari Rp700 ke Rp5.600/kilogram. Ini bagaimana cara menjualnya dipasaran?” katanya.
Yohannes mengaku sudah melakukan kordinasi dengan KKP, DAN Mereka menjawab dalam waktu dekat akan panen! Menurut Yohannes, jawaban dari KKP inikan tidak masuk akal karena kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi. Belum lagi mengenai hitung-hitungan secara bisnis, jika benar bulan depan panen, tidak mungkin harga Garam yang sekarang Rp. 5400,-/ kg, kemudian karena panen akan bisa turun MENJADI HARGA standar ATAU harga normal, YAITU Rp 700,-/ kg atau anggap menjadi Rp. 1000,-/ kg,
Seperti yang selama ini terjadi.
“Kalau harga sekarang Rp. 5. 400,-/ kg, kan tidak mungkin harga garam akan turun normal, paling turun menjadi Rp. 5000,-/ kg, atau maksimum menjadi Rp5500/kilogram. Itu belum termasuk biaya-biaya lain, KARENA Garam itukan diproduksi , tentunya butuh dicuci, listriknya bagaimana, terus pegawainya seperti apa? Saya sudah komplain, harus nya pemerintah tahu ini, dan beri solusi kami dong!” ungkap dia.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait