Oleh sebab itu, dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan di SKG Siola dan MERR, Pemkot Surabaya bersama Dekranasda Surabaya telah melakukan berbagai macam perubahan. Mulai dari desain gedung, baik eksterior maupun interior, serta berbagai macam fasilitas pelayanan yang ada didalamnya.
“Khususnya sarana pembayaran yang sudah mulai menyentuh teknologi. Pembayaran di SKG dapat dilakukan secara tunai, maupun transfer serta pembayaran secara elektronik seperti EDC maupun QRIS,” terangnya.
Ia mengaku, meski produk UMKM telah lolos kurasi, namun untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk UMKM yang ditampilkan di SKG Siola dan SKG Merr, Pemkot Surabaya bersama Dekranasda Surabaya terus melakukan monitoring dan evaluasi produk setiap bulan.
“Serta, memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap para pelaku UMKM,” ungkapnya.
Wisatawan Mancanegara mencari barang khas kota Surabaya. Foto iNewsSurabaya/ist
Rini Indriyani lantas menjelaskan bahwa dalam penentuan harga produk UMKM yang ditampilkan di SKG Siola maupun SKG Merr, Pemkot Surabaya telah memberikan himbauan kepada para pelaku UMKM, dimana harga yang ditetapkan cukup kompetitif dengan produk sejenis yang dijual diluar SKG.
“Mengingat semua produk yang ditampilkan di SKG tidak dipungut biaya apapun, sehingga harga yang dibandrol harusnya sudah sesuai dengan semua biaya produksi serta kualitas yang dihasilkan. Jadi harga adalah harga asli dari UMKM,” jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait